Tinjau Lokasi Persawahan Desa Sake, Bupati Jarot Tekankan Poktan Benahi Irigasi

Komitmen dongkrak produksi padi

KalbarOnline, Sintang – Desa Sake, Kecamatan Ambalau merupakan salah satu tujuan dari kunjungan kerja Bupati Sintang, Jarot Winarno bersama rombongan, Sabtu (9/12.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Jarot meninjau langsung lokasi persawahan di wilayah tersebut.

Disela-sela tinjauannya, dihadapan para masyarakat dan para kelompok tani, Bupati Jarot mengatakan yang paling penting didalam merawat sawah adalah adanya irigasi.

“Jadi yang paling utama setelah saya melihat sawah ini, yang perlu kita benahi dulu adalah irigasinya, jadi kalau sudah kita benahi, tentu pada saat musim kemarau stok air tidak akan habis,” ujar Bupati.

Akan tetapi, lanjut Bupati, Pemerintah Kabupaten Sintang akan memberikan drainase untuk pengairan sawah.

“Jadi kita kasih drainase, kemudian kita bersihkan ilalangnya, dan kemudian tugas para PPL dengan masyarakat untuk dapat mencari sumber air dari wilayah perhuluan dan kemudian kita masukkan ke drainase yang akan dibuat oleh Pemerintah,” tukasnya.

Baca Juga :  Pemkab Sintang Tetapkan 7 Desa Sebagai Lokasi Pilot Project P2-Emas

Bupati menjelaskan selain membuat drainase, Pemerintah akan memberikan bantuan berupa pupuk agar hasil produksi padinya meningkat.

“Tentu yang kita pikirkan dulu adalah infrastruktur jalannya, pada bulan Juni 2018 jalan darat sudah bisa tembus ke Desa Sake ini, sehingga mobilisasi pupuk akan lebih meningkat. Dengan demikian, setelah pupuk bantuan Pemerintah masuk ke Desa Sake, harapan saya produksi hasil panen padi akan lebih meningkat, kalau bisa harus mengalahkan jumlah panen padi produktif di Desa Gemba Raya yang mencapai 5,6 ton/hektar,” imbuhnya.

Sementara, Penyuluh Pertanian Lapangan atau PPL wilayah Kecamatan Ambalau, Yanuer mengatakan bahwa sawah di Desa Sake ini merupakan sawah yang berada diatas lahan para petani/

“Jadi luas sawah disini, kita memiliki luas 23 hektar, dan selama ini produk hasil panen padi pernah mencapai 3 ton / hektarnya,” kata Yanuer.

Baca Juga :  Dinilai Lecehkan Budaya Minang, Pemuda Ini Kritik Sophia Latjuba

Yanuer menegaskan bahwa lahan persawahan ini tidak menggunakan pupuk kimia.

“Sawah ini kami disini menggunakan pupuk alami, ada juga kami pernah pakai pupuk organik, sehingga hasil panen padi pun kurang produktif,” tegasnya.

Yanuer mengungkapkan bahwa di Desa Sake ini memiliki 4 kelompok tani dengan harapan Pemkab Sintang dapat membantu dalam hal persawahan di desa Sake ini.

“Kami disini memiliki 4 kelompok tani, dimana masing-masing kelompok tani itu berjumlah 25 orang, jadi semuanya ada 100 orang yang mengharapkan kemajuan swasembada pangan untuk diwilayah Desa Sake ini,” ungkapnya.

Salah satu Ketua Kelompok Tani Sakai Terohoi, Katriyanto menyampaikan permasalahan terhadap lahan sawah.

“Masalahnya adalah bagaimana menanggulangi hama dan penyakit, dan kami berharap Pemerintah dapat membelikan motor roda 3 untuk mengangkut hasil panen padi kami,” harapnya. (Sg/Hms)

Comment