Tinggi Vitamin C, Bolehkah Bayi Makan Nanas?

Untuk menjaga daya tahan tubuh, yang pertama diingat tentu adalah vitamin C. Karena zat ini merupakan antioksidan yang kuat, sehingga menjadi elemen penting untuk sistem kekebalan tubuh. Nah, untuk menjaga daya tahan tubuh si Kecil agar tak mudah sakit, Mums bisa memenuhinya dari beragam pilihan buah. Selain jeruk dan apel, nanas termasuk di dalamnya, lho. Tapi, perhatikan dulu aturan amannya, ya.

Kenalan dengan Nutrisi di Dalam Nanas, yuk!

Seperti yang sudah disebutkan di awal, nanas adalah salah jenis buah dengan kandungan vitamin C yang tinggi, selain jeruk kiwi, atau mangga. Vitamin C sendiri memang sangat dibutuhkan tubuh, terutama si Kecil yang masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat hingga berusia 2 tahun.

Salah satu alasannya adalah karena vitamin C merupakan jenis antioksidan yang larut dalam air (water soluble), untuk melawan kerusakan sel akibat radikal bebas. Radikal bebas ini tak hanya datang dari luar seperti paparan asap rokok atau polusi. Namun juga dibuat ketika tubuh memecah makanan.

Efek negatif serangan radikal bebas dari dalam tubuh maupun lingkungan, memang tak akan terlihat dalam waktu cepat. Namun dalam jangka panjang, penumpukan radikal bebas sebagian besar akan menjadi penyebab penyakit serius seperti kanker, penyakit jantung, dan kondisi seperti nyeri sendi (artritis).

Bukan hanya itu, vitamin C diperlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan di semua bagian tubuh si Kecil, yaitu:

  • Membentuk protein penting yang digunakan untuk membuat kulit, tendon, ligamen, dan pembuluh darah.
  • Menyembuhkan luka dan membentuk jaringan parut.
  • Memperbaiki dan memelihara tulang rawan, tulang, dan gigi.
  • Membantu penyerapan zat besi.
Baca juga: Di Jepang, Kalau Memukul Anak Bisa Masuk Penjara!

Baca Juga :  5 Teh yang Bisa Menurunkan Berat Badan

Selain vitamin C, zat gizi “jagoan” dalam nanas adalah mangan. Khusus untuk si Kecil yang masih bertumbuh, mangan merupakan mineral penting untuk pertumbuhan tulang yang kuat serta jaringan ikat. Agar, si Kecil dapat tumbuh tinggi dan ditopang dengan tulang yang kokoh.

Seperti banyak buah dan sayuran lainnya, nanas mengandung serat, yang sangat penting untuk menjaga usus tetap sehat, sehingga penyerapan nutrisi berjalan optimal. Dan tentu saja, manfaat serat yang paling jelas berhubungan dengan pencernaan. Jika didukung dengan hidrasi yang baik, serat melancarkan kinerja saluran pencernaan, sehingga si Kecil terhindar dari sembelit yang sangat sering terjadi di masa ia belajar makan makanan padat.

Penting diingat, karena vitamin C bersifat larut dalam air, maka sisa penyerapan akan dibuang tubuh melalui urine. Meskipun tubuh menyimpan sedikit cadangan vitamin ini, namun kecukupannya harus tetap secara teratur untuk mencegah kekurangan dalam tubuh. Makanya, pastikan asupan buah dan sayur harian si Kecil mengandung vitamin C, Mums.

Baca juga: Yuk, Cari Tahu Sejumlah Manfaat Kiwi untuk MPASI Si Kecil!

Bolehkah si Kecil Diberi Nanas?

Jawabannya, boleh saja. Namun, perhatikan aturannya, ya. Pasalnya, nanas tergolong buah asam yang mengandung asam sitrat, sehingga dapat mengiritasi perut bayi, terutama jika si Kecil sering mengalami refluks. Kandungan asam sitrat pula yang sering sekali menimbulkan iritasi di kulit si Kecil, bukan hanya di sekitar mulut, namun juga menyebabkan ruam popok, terutama untuk bayi berusia 9 bulan ke atas.

Selain itu, nanas termasuk buah yang dapat menyebabkan reaksi alergi, karena mengandung lateks dan enzim bromelain.Dan jika benar si Kecil alergi nanas, ia mungkin memiliki kepekaan terhadap beberapa buah lain, seperti pepaya, alpukat, pisang, markisa, melon, mangga, kiwi, dan tomat.

Baca Juga :  Tidak Sengaja Menelan Permen Karet: Harus Bagaimana?

Aturan aman untuk memberikan si Kecil nanas antara lain:

  • Berikan paling cepat saat si Kecil berusia 10 bulan atau sampai ia mendekati 1 tahun.
  • Perkenalkan nanas hanya dalam jumlah kecil.
  • Tunggu 2-3 hari sebelum memperkenalkan jenis makanan baru padanya, agar Mums bisa memantau apakah terjadi reaksi alergi setelah si Kecil memakan nanas.
  • Dampingi si Kecil saat mengonsumsi nanas karena buah ini sangat berserat, sehingga rawan membuatnya tersedak.
  • Pastikan Mums memberikan si Kecil nanas yang sudah matang sempurna, sehingga rasanya manis dan teksturnya lembut. Nanas muda dapat menyebabkan bayi diare, iritasi tenggorokan, hingga muntah.
  • Simpan nanas yang belum dipotong selama 1-2 hari dalam suhu ruang sebelum diberikan pada si Kecil.
  • Jika nanas sudah dipotong-potong, simpan dalam wadah kedap udara dan direndam air, lalu letakkan di dalam kulkas. Waktu terbaik penyajian maksimal 2 hari.
  • Jika dirasa tekstur nanas masih terlalu keras, kukus atau rebus nanas sebentar agar lebih lembut.
  • Perhatikan apakah si Kecil menunjukkan gejala alergi nanas, seperti ruam merah di seluruh tubuh, pembengkakan mulut/lidah, muntah, diare, sembelit, hingga kesulitan bernapas (anafilaksis).
  • Potensi si Kecil mengalami alergi akan semakin besar jika terdapat riwayat alergi dalam keluarga. Jadi, jika salah satu atau kedua orangtua mengalami kondisi eksem, asma,dan alergi makanan, maka akan lebih baik jika Mums berkonsultasi dengan dokter spesialis anak sebelum memberikan nanas pada si Kecil.

Baca juga: Bibir Bayi Pecah-pecah, Berbahayakah?

Sumber:

Healthline. Can Babies Eat Pineapple?

Healthline. Vitamin C for Babies.

First Cry. Pineapple for Baby.

Comment