Sambut Operasional Bandara Tebelian, Wings Air Jadi Maskapai Pertama yang Mendarat dan Lepas Landas

Pintu udara baru yang lebih besar ini akan meningkatkan lalu lintas penumpang serta logistik ke Sintang dan sekitarnya. Wings Air memiliki satu frekuensi penerbangan harian menuju Pontianak yang terhubung dengan jaringan menuju ke beberapa destinasi Lion Air Group lainnya.

Sebagai wujud komitmen Wings Air untuk mendukung upaya pemerintah dalam percepatan pembangunan ekonomi daerah terutama pada sektor bisnis dan pariwisata.

KalbarOnline, Sintang – Wings Air, airlines yang tergabung dalam Lion Air Group hari ini mengumumkan operasional baru di Bandar Udara Tebelian, di Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (SQG), Kamis (26/4).

Gerbang udara di wilayah yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia tersebut telah menggantikan menggantikan fungsi utama Bandar Udara Susilo yang berjarak 14,07 km dari pusat kota. Momentum ini sekaligus menandai perpindahan secara resmi dan tidak beroperasinya Wings Air di bandar udara sebelumnya yaitu Susilo.

Peresmian Bandar Udara Tebelian diawali pendaratan pertama Wings Air bernomor IW 1370 pada pukul 08.30 WIB. Penerbangan ini membawa 55 penumpang dewasa dan satu bayi, dipimpin Capt. Jorge Arturo Argon berserta kopilot Andri Rahardian, awak kabin (flight attendant) Ditarana Ummy dan Yeri Azila, menggunakan ATR 72-600 registrasi PK-WGR. Pesawat berangkat dari Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat (PNK) pada 07.40 WIB.

Wings Air juga menjadi maskapai perdana yang lepas landas dari Bandar Udara Tebelian pada pukul 08.55 WIB bernomor IW 1371 dan tiba di Pontianak pada 10.00 WIB dengan menggunakan pesawat serta kru yang sama. Layanan ini menerbangkan 63 penumpang dewasa, empat anak-anak dan satu bayi.

“Atas nama Wings Air dan Lion Air Group, kami mengucapkan selamat dan sukses atas pembukaan Bandar Udara Tebelian, yang kini menjadi pintu udara baru bagi Kabupaten Sintang. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada awak pesawat dan pihak terkait yang sukses melakukan penerbangan komersial pertama Wings Air dari airport ini. Kami optimis, perpindahan seluruh operasional penerbangan akan berdampak positif bagi pelanggan, masyarakat dan pemerintah daerah,” ucap Capt. Redi Irawan, Operation Director of Wings Air.

Bandar Udara Tebelian telah memenuhi kualifikasi standar keselamatan, keamanan dan kenyamanan sesuai peraturan keselamatan penerbangan sipil. Memiliki landas pacu (runway) 1.660 meter dan lebar 30 meter, lebih panjang dari fasilitas Bandar Udara Susilo dengan 1.300 meter dan lebar 30 meter.

Baca Juga :  Soal Penduduk Pendatang di Kota Pontianak, Pengamat: Bisa Saja Dideportasi Kalau Tidak Urus Administrasi

Kini, tetap melayani operasional armada sekelas ATR 72 lebih maksimal, untuk mengakomodir kebutuhan orang dan barang/ kargo.

Data Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, perkembangan angkutan udara di Sintang berkisar 35,13% per tahun. Hal itu menunjukkan sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan angkutan udara tinggi di Indonesia.

Capt. Redi, menambahkan bahwa Wings Air sudah lama menyediakan pilihan moda perjalanan udara yang efektif serta mampu memenuhi permintaan di empat kabupaten sekitar Sintang, yaitu Melawi, Sekadau, Sanggau dan Kabupaten.

“Kami mengedepankan nilai lebih, yaitu mendekatkan jarak, dari Sintang ke ibukota provinsi yaitu Pontianak membutuhkan waktu 5 sampai 7 jam jika menempuh jalur darat. Sementara, bila menggunakan pesawat hanya berkisar 55 menit. Kehadiran kami di kota ini dilatarbelakangi tingginya permintaan jasa transportasi sejalan perkembangan ekonomi daerah, permintaan masyarakat dan pasar penerbangan yang semakin dinamis,” tukasnya.

Kalimantan Barat merupakan provinsi yang memiliki tujuh bandar udara. Saat ini, Lion Air Group telah beroperasi di Pontianak, Ketapang, Putussibau dan Sintang. Wings Air melayani rute Sintang – Pontianak pergi pulang (PP) satu kali dalam sehari, yang menawarkan penerbangan lanjutan (connecting flight) ke berbagai kota di Indonesia.

Baca Juga :  Alhamdulillah, Satu Pasien Dalam Pengawasan di Pontianak Dinyatakan Negatif Covid-19

Tersedianya akses penerbangan ini merupakan pilihan tepat bagi traveler dan business dalam mobilitas dari dan ke Sintang sekaligus mampu mendukung pertumbuhan ekonomi melalui percepatan arus logistik, perkebunan serta pariwisata.

Sintang adalah kabupaten terbesar kedua di Kalimantan Barat setelah Ketapang, dengan memiliki potensi perekonomian yang potensial, terutama sektor perkebunan, industri kreatif dan pariwisata.

Secara topografi, sebagian besar wilayah Sintang adalah perbukitan luas yang menawarkan beragam destinasi alam, antara lain Hutan Wisata Baning yang berada strategis di jantung kota, Bukit Kelam dan lainnya. Kesemuanya menyuguhkan pemandangan nan eksotis.

Dari historisnya, Sintang dahulu sebagai kerajaan dengan sebuah istana sebagai peninggalannya. Nilai tersebut juga melengkapi wilayah ini sebagai tujuan wisata budaya dan sejarah. Wisatawan dapat mengunjungi museum Dara Juanti atau lebih dikenal Istana Kerajaan Sintang dan Museum Kapuas Raya.

Pada 2018, Wings Air beroperasi di 108 destinasi domestik dan ke internasional di Kuching dan Miri, Malaysia dengan total frekuensi mencapai lebih dari 360 penerbangan perhari.

Keselamatan, kenyamanan serta keamanan penumpang dan kru pesawat merupakan prioritas utama bagi Lion Air Group. Lion Air telah mengantongi sertifikat IATA Operational Safety Audit (IOSA). Lion Air Group berhasil menyelesaikan audit internasional mengenai keselamatan penerbangan, sehingga layak disejajarkan dengan airlines kelas dunia. Audit IOSA dirancang untuk menilai manajemen operasional serta sistem kontrol maskapai. (Sg/Rilis Wings Air)

Comment