Rentan Penyelundupan Narkoba, “Jalan Tikus” di Perbatasan Ancaman Serius

Ade Rahmad : Jalan Tikus Harus Ditutup

KalbarOnline, Kapuas Hulu – Jalan-jalan tidak resmi atau “jalan tikus” di perbatasan Indonesia – Malaysia yang sering dijadikan tempat penyelundupan orang dan barang, baik dari Indonesia maupun dari Malaysia harus segera ditutup.

“Kami meminta kerja sama semua pihak agar `jalan tikus` itu segera ditutup, mengingat sering terjadi penyelundupan,” tegas Kepala Kantor Imigrasi III Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat Ade Rahmat saat ditemui di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa (17/01) lalu.

Ade Rahmat menjelaskan untuk di Desa Badau Kecamatan Badau – Indonesia, ada dua jalan utama “jalan tikus” yang bisa dilalui roda empat yang menembus ke daerah Panggang dan Rakut – Malaysia.

Baca Juga :  Meski Divonis Bersalah, Terdakwa Kasus Asusila di Mentebah Tak Ditahan, Keluarga: Kami Tidak Puas

“Yang pertama, jalan tikus di Pos Mentari menembus ke Panggang – Malaysia dan jalan tikus di SMAN 1 Badau yang menembus Rakut – Malaysia,” terangnya.

Menurut Ade, jika jalan tidak resmi itu tidak segera ditutup, maka akan berdampak negatif yang mengancam generasi penerus bangsa, sebab jalan itu juga diduga tempat penyelundupan narkoba.

“Saya rasa jalan tikus itu ancaman bagi bangsa kita, yang perlu disikapi dengan serius,” tegas Ade.

Baca Juga :  PT UKM Kapuas Hulu Rambah Sektor Elpiji dan Pupuk Subsidi

Oleh sebab itu, Ade meminta kerja sama semua pihak untuk bersama – sama mengatasi persoalan jalan tikus.

Apalagi menurut Ade, Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat akan meresmikan Pos Pemeriksaan Lintas Batas Negara Indonesia – Malaysia yang ada di Kecamatan Badau.

“Kami berharap sebelum kunjungan Presiden jalan yang tidak resmi sudah ditutup, dan ini perlu kesinergian semua pihak baik aparat penegak hukum maupun lapisan masyarakat,” tandasnya. (Ishaq)

Comment