Presiden Jokowi Kunjungan Kerja ke Kapuas Hulu

Sejarah dan Kebanggaan Untuk Kapuas Hulu

KalbarOnline, Kapuas Hulu – Presiden Republik Indonesia, Ir H Joko Widodo beserta rombongan dengan menggunakan empat pesawat tiba di Bandara Pangsuma Putussibau, Kamis (16/3) kemarin.

Kedatangan Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Hj Iriani Jokowi, Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Menteri Pertanian, Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Menteri Sekretaris Kabinet, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantiyo, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono, Juru Bicara Presiden Johan Budi, SP, Gubernur Kalbar, Drs Cornelis MH beserta Istri Fredika Cornelis dan rombongan lainnya dengan penjagaan ketat dari Paspampres serta pasukan gabungan TNI – Polri.

Kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kabupaten Kapuas Hulu dalam rangka peresmian PLBN Badau merupakan sejarah dan kebanggaan untuk Pemerintah dan rakyat Kapuas Hulu. Karena baru pertama kali seorang Presiden Jokowi memilih menggunakan jalur jalan darat untuk meresmikan PLBN Badau Kapuas Hulu.

Setibanya di Bandara Pangsuma Putussibau, Presiden Jokowi dan rombongan langsung menuju Kecamatan Badau dengan menggunakan jalan darat serta melihat langsung proyek pembangun  yang dibiayai dari APBN.

Setibanya di PLBN Badau Pukul. 13.05 WIB, Presiden Jokowi beserta rombongan, langsung disambut oleh Bupati Kapuas Hulu AM Nasir, SH dan istri, Erlinawati Nasir.SH

Dengan menggunakan Kemeja khas berwarna putih, Jokowi yang didampingi beberapa Menteri Kabinet Kerja langsung melihat konsep desain gambar PLBN Terpadu Badau yang telah terpasang.

Baca Juga :  FPMKJ Gelar Aksi Massa Tolak Camat Baru dan Segel Kantor Camat Jongkong 

Dengan peresmian itu, maka di Provinsi Kalimantan Barat saja kini terdapat tiga PLBN, yakni PLBN Entikong, PLBN Nanga Badau dan PLBN Aruk Sajingan Besar.

Diharapkan Dapat Membangkitkan Ekonomi Daerah Perbatasan

“Semuanya sudah kita bangun total. Pos lintas batas kita, sekarang membanggakan kita semuanya dan tidak kalah dengan yang di sebelah,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Namun Presiden mengingatkan, setelah suatu PLBN dibangun dan diresmikan, bukan berarti tugas sudah selesai. Sekarang menjadi tugas pemerintah adalah membangkitkan kegiatan ekonomi di wilayah-wilayah daerah perbatasan.

“Ekspor impornya harus diintegrasikan dengan pos lintas ini,” pinta Presiden.

Ingatkan Stop Penyelundupan di Perbatasan

Selain itu, Presiden mengingatkan agar tidak ada lagi tempat bagi penyelundupan.

“Yang namanya barang penyeludupan semuanya harus setop, tidak ada lagi, semuanya harus resmi. Jadi jelas berapa pemasukan untuk negara, rakyat bisa menikmati dari hasil perdagangan tadi,” ucap Presiden.

Sistem pengelolaan kawasan perbatasan yang terintegrasi, lanjut Presiden, juga harus segera dijalankan. Ia menyebutkan, kawasan di sekitar PLBN dapat dikembangkan menjadi pusat-pusat ekonomi yang baru. Selain itu, zona pendukung juga harus dikembangkan.

Untuk PLBN Nanga Badau, Presiden berpesan agar segera dibangun pasar modern sehingga rakyat dapat menikmati fasilitas umum yang ada di kawasan PLBN tersebut.

“Bukan hanya kantornya, pos lintas batas negaranya, tapi juga pasarnya harus ada. Dan tadi saya dibisiki Pak Menteri (PU dan Permahan Rakyat) tahun ini dimulai, tahun depan selesai, sehingga ada kegiatan ekonomi yang bisa dipakai oleh masyarakat,” kata Presiden Jokowi.

Baca Juga :  Sampaikan Pidato Perdana, Sutarmidji Kenang Pesan Almarhum Ayah

Penyerahan KIP, PMT, PKH dan KIS

Usai meresmikan PLBN Nanga Badau, Presiden menyerahkan menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Sehar (KIS) di Kantor Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu.

Adapun jumlah penerima KIP yang berasal dari Kecamatan Badau sebanyak 237 siswa yang terdiro dari 112 siswa SD, 61 siswa SMP dan 64 siswa SMA.

Sedangkan PMT di Kabupaten Kapuas Hulu diserahkan kepada Ibu hamil sebanyak 50 orang, siswa sekolah 450 orang dan ibu yang memiliki balita sebanyak  100 orang.

KIS diserahkan kepada 150 orang dan total penerima PKH adalah 502 orang. Penerima PKH berasal dari tiga kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, yakni 150 penerima dari Kecamatan Badau, 181 berasal dari Kecamatan Empang dan 171 berasal dari Kecamatan Batang Lupar.

Dari Kecamatan Badau, Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan melanjutkan perjalanan dengan berkendaraan mobil menuju Bandara Pangsuma, Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu untuk bertolak menuju Bandara Soepadio, Kalimantan Barat dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan RJ 85.

Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan bermalam di Pontianak. Esok harinya, Presiden dan Ibu Iriana akan melanjutkan kunjungan kerja ke Kabupaten Mempawah setelah itu dilanjutkan ke Kabupaten Sambas. (Ishaq)

Comment