Masih Belum Puas Meski Telah Banyak Meraih Penghargaan, Sutarmidji Komitmen Akan Terus Berikan Yang Terbaik

KalbarOnline, Pontianak – Belum genap sepuluh tahun, Kota Pontianak dibawah kepemimpinan Wali Kota Pontianak, Sutarmidji berhasil merubah wajah Kota Khatulistiwa ini menjadi indah dan asri bahkan dirinya berhasil menjadikan kota Pontianak sebagai rujukan studi tiru oleh puluhan daerah yang ada di Indonesia.

Terhitung dari perwakilan daerah Pulau Sumatera sampai Pulau Irian Jaya pernah menjadikan Pontianak sebagai tujuan untuk studi tiru.

Menjadi tujuan studi tiru tak terlepas dari apa yang telah dilakukan Wali Kota Pontianak, Sutarmidji.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji Saat Menerima Penghargaan INAGARA Award 2016 Dari LAN RI Untuk Kota Pontianak Yang Kedua Kalinya (Foto: Jim Hms)
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji Saat Menerima Penghargaan INAGARA Award 2016 Dari LAN RI Untuk Kota Pontianak Yang Kedua Kalinya (Foto: Jim Hms)

Sekian banyak inovasi-inovasi dalam pelayanan dibuat. Keberhasilannya terlihat dari penghargaan yang diperoleh.

Baik penghargaan untuknya maupun penghargaan yang diberikan atas nama Pemerintah Kota Pontianak.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji Saat Menjadi Pembicara Pada Seminar Indonesia Development Forum (Foto: Fai)
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji Saat Menjadi Pembicara Pada Seminar Indonesia Development Forum (Foto: Fai)

Sepanjang 2017 hingga tanggal 19 November ini setidaknya ada 32 penghargaan yang diberikan kepada Sutarmidji dan Pemerintah Kota Pontianak.

Dari 32 penghargaan yang diraih Kota Pontianak, setidaknya lebih dari separuh diberikan secara khusus untuk Wali Kota Pontianak, Sutarmidji dengan 17 penghargaan.

Tidak hanya menerima penghargaan, Sutarmidji juga beberapa kali didaulat sebagai pembicara utama, baik Internasional maupun Nasional.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono Saat Menyerahkan Penghargaan Kepada Sejumlah Kepala Daerah Salah Satunya Wali Kota Pontianak (Foto: Jim Hms)
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono Saat Menyerahkan Penghargaan Kepada Sejumlah Kepala Daerah Salah Satunya Wali Kota Pontianak (Foto: Jim Hms)

Walaupun telah meraih banyak penghargaan, Sutarmidji masih belum puas dan akan terus berinovasi untuk memberikan yang terbaik bagi Kota Khatulistiwa ini.

Baca Juga :  Dukung Langkah Manajemen Persipon, Edi Kamtono: Saya Yakin Manajemen Inginkan Tim Menjadi Lebih Baik

Seluruh penghargaan yang diperoleh itupun ia tegaskan adalah penghargaan yang bergengsi dan itu adalah bentuk penghargaan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Pontianak yang telah mendedikasikan dirinya.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Saat Menerima Penghargaan Rekor MURI Sebagai Kota Dengan Khataman Massal dan Pokok Telok Terbanyak, Penghargaan Membanggakan Untuk Warga Kota Pontianak (Foto: Jim Hms)
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Saat Menerima Penghargaan Rekor MURI Sebagai Kota Dengan Khataman Massal dan Pokok Telok Terbanyak, Penghargaan Membanggakan Untuk Warga Kota Pontianak (Foto: Jim Hms)

“Semua penghargaan itu bergengsi. Tapi kalau ditanya penghargaan yang sangat membanggakan kota Pontianak adalah ketika dinobatkan menjadi Kota dengan tingkat kepatuhan standar layanan publik tertinggi selama dua tahun berturut-turut oleh Ombudsman,” ujarnya.

Penghargaan ini berdampak pada kinerja ASN Kota Pontianak yang prima dan ini jadi modal utama dalam meningkatkan daya saing.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Saat Menjadi Pembicara Utama di Singapura, Dalam Kesempatan Tersebut, Midji Memaparkan Mengenai FinTech (Foto: Jim Hms)
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Saat Menjadi Pembicara Utama di Singapura, Dalam Kesempatan Tersebut, Midji Memaparkan Mengenai FinTech (Foto: Jim Hms)

“Investor dan masyarakat mendapat kemudahan layanan dan ini dibuktikan dengan Pontianak dinilai oleh Bappenas, AIPEK, KPPOD sebagai Ibu kota provinsi terbaik dalam Tata Kelola Ekonomi Daerah. Dampak dari tata kelola ekonomi yang baik maka Pontianak jadi Kota dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah terbaik sebanyak 3 kali,” paparnya.

Selain itu yang turut membanggakan menurutnya adalah Kota Pontianak saat ini sebagai kota dengan pelayanan perizinan terbaik di Indonesia.

Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Mewakili Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Saat Menerima Penghargaan MIPI Awards 2017 (Foto: Jim Hms)
Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Mewakili Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Saat Menerima Penghargaan MIPI Awards 2017 (Foto: Jim Hms)

“Kita tercepat dalam perizinan, bahkan sekarang cukup antara 1 hingga 3 jam saja dan pemutihan izin bangunan bisa 30 menit. Semua capaian itu tak lepas dari peran para ASN yang terus melakukan inovasi tiada henti,” terangnya.

Baca Juga :  Yansen – Ason Siap Jalani Tahapan Pilkada 2018 Dengan Sehat

Sebelumnya Kota Pontianak memang mendapat pujian dari presiden Jokowi tepatnya saat acara di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (11/8) lalu dan Pontianak merupakan satu dari 9 daerah dengan perizinan paling cepat.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Foto Bersama Wakil Presiden RI ke-11, Boediono dan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo (Foto: BM)
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Foto Bersama Wakil Presiden RI ke-11, Boediono dan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo (Foto: BM)

Selain itu yang membanggakan lagi dari Kota Pontianak, menurut Midji adalah, secara resmi Lembaga Administrasi Negara (LAN) telah menetapkan Kota Pontianak sebagai kota dengan laboratorium inovasi terbaik se Indonesia.

“Saya berani katakan, dengan penghargaan yang kita terima, Pontianak patut dikatakan sebagai kota dengan tata kelola pemerintahan terbaik, karena semua parameter layanan telah mendapat penilaian baik,” tukasnya.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Untuk Ketiga Kalinya Meraih Penghargaan Kihajar Award (Foto: RMN)
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Untuk Ketiga Kalinya Meraih Penghargaan Kihajar Award (Foto: RMN)

Sedangkan di bidang pemberantasan korupsi Kota Pontianak juga mendapat apresiasi dari Indonesian Corruption Watch (ICW) karena dianggap konsisten dalam memerangi korupsi.

Midji menegaskan untuk seluruh jajaran Pemkot Pontianak jangan berani melakukan mark up, belanja fiktif, mengurangi kualitas proyek dan sebagainya yang dapat merugikan negara.

Jika hal itu masih dilakukan maka ia pastikan tidak ada pembelaan dari Pemda.

Bahkan masa kepemimpinannya menjadi barometer dalam keterbukaan anggaran, karena membuat inovasi membedah Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD).

Itu dilakukan untuk mencegah adanya penyimpangan anggaran. (Fai)

Comment