Ini Penyebab Sesak Napas saat Hamil

Memasuki trimester ketiga, kehamilan akan semakin berkembang dan perut Mums bertambah besar. Pada trimester ketiga ini juga banyak wanita hamil yang mengalami sesak napas. Sebenarnya, apa sih penyebab sesak napas saat hamil?

Masih banyak wanita hamil yang tidak tahu penyebab sesak napas saat hamil, meskipun kondisi ini cukup umum pada ibu hamil. Jika Mums salah satunya yang belum tahu penyebab sesak napas saat hamil, maka sudah saatnya Mums harus mencari tahu sekarang. Berikut penjelasan tentang sesak napas saat hamil!

Baca juga: Mendekati HPL Belum Ada Tanda Bayi akan Lahir? Berikut Alternatif Induksi Alami untuk Mums

Penyebab Sesak Napas saat Hamil

Mums bisa mengalami sesak napas saat hamil karena Mums membutuhkan lebih banyak oksigen selama hamil. Tubuh melakukan beberapa hal untuk bisa beradaptasi dengan kondisi tersebut, seperti meningkatkan hormon, khususnya progesteron. Hal tersebut bisa memengaruhi paru-paru dan menstimulasi pusat pernapasan di otak.

Meskipun jumlah nafas yang Mums tarik per menit tidak terlalu berubah selama kehamilan, jumlah udara yang Mums hisap dan hembuskan pada setiap nafas meningkat secara signifikan. Pada trimester akhir, Mums mungkin akan lebih sulit bernapas karena ukuran janin yang semakin membesar, sehingga menimbulkan tekanan pada diafragma.

Baca Juga :  Solusi Aman Atasi Rambut Rontok Selama Hamil dan Menyusui

Sesak napas saat hamil juga bisa diperparah jika Mums memiliki penyakit bawaan, seperti asma, anemia, atau tekanan darah tinggi. Namun, menjelang kelahiran, sesak napas saat hamil biasanya semakin mereda, karena posisi bayi turun ke panggul.

Bagaimana Cara Mengatasi Sesak Napas saat Hamil?

Kalau Mums mengalami sesak napas, coba lakukan langkah-langkah di bawah ini untuk meredakannya:

  • Istirahat sejenak, jangan paksa diri Mums untuk aktif.
  • Duduk tegak dan tarik pundak ke belakang untuk memberikan paru-paru lebih banyak ruang untuk mengembang.
  • Sanggah badan Mums dengan bantal ketika tidur di malam hari.
  • Cobalah untuk bersabar. Sesak napas saat hamil memang tidak nyaman, namun setelah melahirkan, kondisinya akan hilang.
Baca juga: Tinggi Kolesterol, Bumil Kurangi Konsumsi Hati dan Ampela Ayam, ya

Apakah Sesak Napas saat Hamil Pertanda Masalah Serius?

Terkadang sesak napas bisa menjadi pertanda masalah yang lebih serius, khususnya jika Mums punya penyakit pernapasan, seperti asma atau flu. Sebagai contoh, pada sekitar 30% wanita yang memiliki asma, gejalanya bertambah parah saat hamil, bahkan hingga membahayakan ibu dan bayi dalam kandungan.

Baca Juga :  Putihkan Gigi dengan 3 Bahan Alami yang Tersedia di Rumah

Konsultasikan dengan dokter jika Mums mengalami sesak napas karena penyakit pernapasan, seperti flu. Wanita hamil yang punya penyakit pernapasan biasanya memiliki gejala yang lebih serius, dan berisiko mengalami komplikasi, seperti pneumonia.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Sesak napas ringan saat hamil merupakan kondisi yang cukup normal, khususnya jika sudah memasuki trimester ketiga. Namun, sesak napas berat ataupun jika disertai dengan gejala tertentu bisa menjadi pertanda kondisi yang lebih serius. Segera periksa ke dokter kalau sesak napas yang Mums alami disertai gejala-gejala ini:

  • Asma yang semakin parah
  • Sesak napas akut yang datang secara tiba-tiba
  • Detak jantung meningkat atau tidak beraturan
  • Perasaan seperti mau pingsan
  • Nyeri dada atau nyeri saat bernapas
  • Pucat
  • Bibir atau ujung jari biru
  • Sensasi seperti tidak cukup mendapatkan oksigen
  • Batuk yang tidak kunjung berhenti atau batuk darah. (UH)

Baca juga: Tak Hanya Perut, Stretch Marks Muncul di 6 Bagian Tubuh saat Hamil

Referensi

Baby Center. Shortness of breath during pregnancy. Januari 2020.
What To Expect. Shortness of Breath During Pregnancy. Oktober 2020.
Harvard Health Publishing, Harvard Medical School. Shortness of Breath in Pregnancy. Juni 2020.

Comment