Categories: HeadlinesPontianak

Anak Bawah Umur Disetubuhi Pacar Lalu Dijual di Aplikasi Kencan

KalbarOnline, Pontianak – Polresta Pontianak menahan 4 remaja terkait kasus dugaan persetubuhan anak bawah umur dan sekaligus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Mereka diantaranya AA (19 tahun), AI (27 tahun), JR (24 tahun) dan RA (29 tahun). Sementara korban sendiri berinisial MC (13 tahun).

“Persetubuhan anak bawah umur ini ada 2 tersangka, yakni inisial AA dan AI. Kemudian yang kita kenakan pasal eksploitasi anak yakni inisial JR dan RA. Jadi persetubuhan ada 2 tersangka, kemudian eksploitasi anak ada 2 tersangka. Korbannya 1,” kata Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Adhe Hariadi, Selasa (27/02/2024).

Ade menjelaskan, kalau kedua kasus itu saling berkaitan. Di mana pada mulanya korban MC ini dilaporkan telah mengalami persetubuhan oleh pacarnya sendiri pada Jumat (09/02/2024). Namun setelah didalami, korban diketahui turut dijual oleh pelaku ke pria hidung belang lainnya.

“Setelah itu kita dalami kasus ini, dan ternyata unsur tindak pidana selain persetubuhan juga kita dapati bahwa korban ini dijual. Artinya terjadi eksploitasi terhadap MC,” jelasnya.

Terungkapnya kasus TPPO ini bermula dari pengecekan barang bukti yang ada, diantaranya handphone korban, di mana terdapat jejak transaksi melalui aplikasi kencan dan WhatsApp.

“Sehingga unsur tindak pidana perdagangan orang memenuhi. Karena itu kasus ini tidak hanya persetubuhan, tapi TPPO juga kita terapkan. Anak ini dijual para tersangka, (harganya) relatif, Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta,” kata Ade.

Lebih lanjut Ade menerangkan, kalau eksploitasi ini telah terjadi selama 1 tahun. Selain dijual oleh pelaku, korban ternyata juga melakukan jual diri melalui aplikasi kencan.

“Awalnya korban melaporkan bahwa dia sebagai korban persetubuhan yang dilaporkan oleh orang tua korbannya. Ternyata setelah kita dalami, anak ini juga mengalami eksploitasi. Mungkin dia tidak mengerti yang namanya eksploitasi, tapi terjadi. Anak ini sebagai korban. pelaku-pelakunya sudah kita tahan,” terang Ade.

Karena kepolosan korban, Ade menyatakan, eksploitasi yang dilakukan itu tidak berada di bawah ancaman pelaku.

“Sementara tidak ada ancaman. Karena mungkin, mohon maaf, saling menguntungkan. Korban dapat duit, pelaku juga dapat duit,” katanya.

“Jadi (mulanya) mereka pacaran dengan korban yang anak di bawah umur dan melakukan hubungan badan layaknya suami istri, berdasarkan pengakuan sudah 2 kali,” tutup Ade. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

KSDA Kalbar dan BTN Gunung Palung Tangani Kemunculan Orang Utan di Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Bermula dari beredarnya informasi di salah satu media sosial terkait adanya…

7 hours ago

Kadis Kesehatan Ajak Nakes Peran Aktif Turunkan AKI/AKB dan Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti mengajak para tenaga…

7 hours ago

Pekan Gawai Dayak ke 38 Siap Digelar

KalbarOnline, Pontianak - Jelang Pelaksanaan Pekan Gawai Dayak (PKD) ke XXXVIII (38) Tahun 2024, Penjabat…

8 hours ago

Lepas Peserta Lomba HKG PKK ke-52 Tingkat Nasional, Kalbar Optimis Pasti Juara

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson didampingi Pj Ketua Tim Penggerak PKK…

8 hours ago

Pimpin Apel Senin Pagi, Pj Sekda Zulkarnain Tekankan Soal Kedisiplinan ASN

KalbarOnline, Pontianak – Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Zulkarnain menekankan kedisiplinan Aparatur Sipil Negara…

8 hours ago

Inflasi Kota Pontianak Capai 2,77 Persen

KalbarOnline, Pontianak – Angka inflasi Kota Pontianak kini mencapai 2,77 persen. Pj Wali Kota Pontianak,…

8 hours ago