Categories: Pontianak

Kenali Virus Nipah, Kadiskes Kalbar Ajak Masyarakat Waspada

KalbarOnline, Pontianak – Kejadian penularan Virus Nipah pernah terjadi di Malaysia pada tahun 1999 dan telah menginfeksi babi serta manusia dengan tingkat kematian yang cukup tinggi, dan menimbulkan dampak ekonomi, sosial dan psikologis yang besar.

Virus Nipah merupakan salah satu jenis virus berbahaya. Penularannya dapat terjadi melalui perantara hewan liar ke manusia.

“Meski belum terdeteksi di Indonesia, kita tetap perlu waspada karena virus ini diduga dapat berpotensi menjadi pandemi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Erna Yulianti belum lama ini.

Penularan Virus Nipah, lanjut dia, dapat terjadi ketika manusia bersentuhan langsung dengan cairan tubuh hewan (umumnya babi dan kelelawar) yang terinfeksi, seperti air liur, darah, dan urine.

Selain itu, beberapa riset juga menunjukkan bahwa seseorang bisa mengalami gejala infeksi virus ini ketika ia mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi Virus Nipah, khususnya yang dimasak kurang matang.

“Tidak hanya dari hewan ke manusia, Virus Nipah juga dapat menular antar manusia. Seseorang bisa terinfeksi Virus Nipah apabila pernah kontak dengan pasien yang terinfeksi virus tersebut,” katanya.

Jika terinfeksi maka ada beberapa gejala umum yang muncul seperti demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, sesak nafas dan muntah.

Kendati demikian, Kementerian Kesehatan RI berupaya untuk meningkatkan kewaspadaan di setiap pintu masuk negara melalui Surat Edaran (SE) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C/4022/2023 yang diterbitkan pada 25 September 2023.

“Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Kesehatan mengajak masyarakat untuk tetap lebih waspada dan lakukan upaya pencegahan sejak dini terutama jangan konsumsi buah-buahan yang memiliki tanda-tanda gigitan kelelawar, jangan konsumsi aren/nira langsung dari pohon serta melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) salah satunya dengan mencuci tangan secara teratur setelah melakukan aktivitas dan menerapkan etika bersin,” pungkas Erna.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Berperan Turunkan Angka Stunting Kalbar, Pj Gubernur Harisson Apresiasi PKK Kapuas Hulu

KalbarOnline, Pontianak - Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson  menyampaikan apresiasi kepada TP PKK Kabupaten Kapuas…

6 hours ago

Hadiri Pembukaan PD-PKPNU, Wabup Ketapang Harap Kader NU Tak Mudah Dipecah Belah

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan menghadiri Pembukaan Kegiatan Pendidikan Dasar Kader Penggerak Nahdlatul…

6 hours ago

Wabup Ketapang Jadi Inspektur Upacara Pembukaan TMMD ke-120 di Desa Mayak

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan menjadi Inspektur Upacara Pembukaan (TMMD) TNI Manunggal Membangun…

6 hours ago

Sekda Ketapang Hadiri Rakor Pemberantasan Korupsi Terintegrasi oleh KPK RI

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati, Sekda Ketapang, Alexander Wilyo menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Program Pemberantasan…

6 hours ago

Peringati Hari Buruh Nasional 2024, PLN Tebar Kebaikan untuk Petugas Kebersihan Kebun Raya Banua Banjarbaru

KalbarOnline.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan menyelenggarakan…

6 hours ago

Timnas Garuda U-23 Kalah di Laga Play-off Olimpiade 2024

KalbarOnline, Nasional - Timnas Indonesia U-23 harus memupus harapan untuk tampil di Olimpiade setelah kalah…

7 hours ago