Sutarmidji Harap Ketiga Capres Detailkan Lagi Narasi Soal Pembangunan Kalimantan

KalbarOnline, Pontianak – Pasca ditetapkan sebagai pasangan capres dan cawapres oleh KPU, atau bahkan sebelum itu, ketiga calon presiden baik Anies Baswedan, Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo telah mengumbar narasi pembangunannya untuk Indonesia yang lebih baik ke depan.

Namun narasi yang disampaikan ketiganya tersebut dinilai masih terbilang umum dan konsepsional, belum merinci satu persatu solusi penyelesaian masalah secara real bagi masing-masing daerah.

Mantan Gubernur Kalbar, Sutarmidji pun berharap dalam hari-hari ke depan kampanye, ketiga capres dan cawapres itu lebih dapat mem-breakdown atau mendetailkan lagi narasinya, termasuk bagaimana visi misi ketiganya mengenai pembangunan di Kalimantan, khususnya di Kalimantan Barat.

“Saya lihat sudah (ada) narasi (pembangunan)-nya, tinggal sekarang konsep ininya, detailnya, yang mungkin belum, tapi masih lama, kan masih banyak waktu, kita bisa mendengar dari apa yang mereka sampaikan,” kata Sutarmidji.

“Tapi saya lihat tiga-tiganya sudah menyampaikan beberapa gagasan. Misalnya kita banyak stunting, masalah kemiskinan, di situ ada di program, misalnya oleh salah satu pasangan capres dan cawapres,” sambungnya.

Sejauh ini menurut Sutarmidji, secara umum ketiga capres dan cawapres itu sudah berbicara banyak mengenai isu-isu pembangunan dalam konteks nasional dan kedaerahan, seperti pemekaran wilayah dan bagaimana membawa generasi muda agar lebih bisa menunjukkan jati dirinya dan sukses dalam berkarir.

“Itu semuanya dibutuhkan Kalimantan tak terkecuali Kalbar, sehingga pertumbuhan ekonomi kita (bisa bagus), kemudian dari sisi ekonomi tiga-tiganya bisa menggambarkan hal yang menjanjikan bagi Kalbar, terutama pengelolaan sumber daya alam. Sumber daya alam kita sangat banyak dan belum tergali dengan maksimal, kalau di daerah lain di Kalimantan sudah maksimal tapi kita (Kalbar) belum,” paparnya.

Lebih lanjut, Sutarmidji juga berharap kepada ketiga capres dan cawapres dapat mendetailkan janjinya dalam menangani permasalahan pendidikan. Mengingat kondisi geografis Kalbar sangat berbeda dengan Pulau Jawa.

“Kita masih mau melihat gagasan-gagasan mereka di bidang pendidikan, karena beda wilayah Jawa dengan Kalimantan, konsep menteri sekarang misalnya dengan zonasi itu tidak cocok diterapkan di Kalimantan, kalau di Jawa iya, sekolah hampir merata,” kata dia.

Berbeda di Kalimantan yang tidak banyak memiliki gedung sekolah, namun tetap saja pemerintah pusat kekeh “memaksakan” konsep satu kelas dengan 36 orang, kendati hal itu tidak cocok untuk Kalimantan yang wilayahnya cukup luas.

“Bayangkan Kabupaten Kapuas Hulu itu Jawa Barat ditambah Banten masih luas Kapuas Hulu. Ini yang tidak benar,” kata Sutarmidji.

Maksud dia, perlu ada rumusan khusus terkait memahami dan menyelesaikan daerah khusus seperti Kalbar. Belum lagi jika bicara soal sumber-sumber pendapatan masyarakat yang harus dijaga dan dikembangkan potensinya, misalnya bagaimana masyarakat bisa lebih sejahtera dengan alamnya yang tetap terjaga.

“Seperti misalnya kratom, kratom itu harus dijaga dan jangan ada yang bilang hentikan. Kan ekspor, bukan kita yang konsumsi. Harus dijelaskan bahwa setengah kilogram kratom itu sama dengan sekian gram aja zat adiktif lainnya, memang ada orang makan kratom sampai setengah kilogram, jadi kalau cuman sekian mili itu tidak masalah,” terangnya.

Sutarmidji yang pernah menjadi pemimpin di provinsi ini selama periode 2018 – 2023 itu cukup memahami, bahwa terdapat beberapa masalah yang mesti dituntaskan dengan cara yang mungkin tidak umum dilakukan di daerah lain, dan itu tentunya memerlukan sinergi dan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

“Masih banyak lagi, kita masih terus melihat atau menunggu gagasan-gagasan mereka (ketiga capres), terutama di bidang pendidikan dan kesehatan,” katanya.

“(Kalau bidang) kesehatan sudah, tahun depan RSUD Soedarso itu siap dengan teknologi nuklir, kesehatan kita sudah siap, mudah-mudahan ini bisa diterapkan semuanya,” tutup Sutarmidji. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

10 hours ago

Staf Ahli Bupati Ketapang Bacakan Pembukaan UUD 45 pada Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024

KalbarOnline, Ketapang - Menggunakan pakaian adat nusantara, Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik…

10 hours ago

Wakili Bupati Ketapang, Dharma Buka Penilaian dan Lomba Kelurahan se-Kalbar di Desa Istana

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Dharma…

10 hours ago

Atlet PPLP Kalbar Katyea E Safitri Jadi Pembawa Bendera Merah Putih di Opening Ceremony ASG 2024

KalbarOnline, Vietnam - Berkekuatan 50 personel, kontingen Indonesia beratribut kemeja batik biru yang dikombinasikan dengan…

11 hours ago

Menelusuri Keindahan Air Terjun Saka Dua di Sanggau Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Salah satu destinasi yang…

15 hours ago

Dapat Bisikan Gaib, Syarif Muhammad Nekat Terjun dari Jembatan Kapuas, Polisi: Ini Upaya Bunuh Diri

KalbarOnline, Pontianak - Mengaku mendapat bisikan gaib, Syarif Muhammad Ikhsan (39 tahun) nekat terjun ke…

18 hours ago