Categories: Ketapang

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Karhutla, YIARI Ketapang Gelar Media Training

KalbarOnline, Ketapang – Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) menggelar media training dalam hal pemberitaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), di Lantai 3 Pusat Pembelajar Learning Center Sir Michael Uren YIARI Kabupaten Ketapang, Selasa (17/10/2023).

Kegiatan tersebut bertujuan dalam rangka publikasi meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak dan upaya pencegahan karhutla yang berlangsung selama 2 hari, pada tanggal 17 – 18 oktober 2023. Di hari pertama peserta dibekali materi dari beberapa narasumber, kemudian di hari ke 2 turun ke lapangan.

Dalam kesempatannya, Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia  (YIARI) mengajak wartawan untuk mengedukasi  masyarakat agar mengutamakan upaya preventif terhadap karhutla yang dianggap sebagian kalangan kejadian yang normal.

“Kalian media punya power, memberikan satu kesadaran kepada masyarakat  memberikan penjelasan kepada masyarakat  bagaimana kebakaran itu bukan suatu kejadian yang alami,” kata Direktur YIARI Ketapang Karmele Liano Sanchez dalam smbutnnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Aliansi Jurnalis  Indonesia (AJI) Kalimantan Barat, Rendra Oxtora  mengajak wartawan untuk lebih mengutamakan isu upaya pencegahan dan edukasi terhadap karhutla di Kalimantan Barat.

Foto bersama peserta media training, YIARI Ketapang. (Foto: Santo)

“Buatlah berita penanggulangan, pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Apa sih yang harus dibuat pemerintah untuk melakukan pencegahan. Bukan lagi pemberitaan yang telah terjadi kebakaran. Angel-angel itu yang harus diperbanyak kedepannya,” jelasnya.

Selain itu juga, wartawan Antara Pontianak itu berpesan kepada para awak media, dalam melakukan liputan bencana   untuk mengutamakan keselamatan diri  dalam melakukan peliputan seperti memakai APD saat turun ke lokasi bencana.

“Yang perlu kita lakukan juga harus mengutamakan jurnalisme sensitif bencana, pemberitaan yang mendorong rehabilitasi. Serta menghindari pemberitaan yang berpotensi menimbulkan traumatik,” tambahnya.

Kata dia, isu edukasi masyarakat seperti dampak jika terjadi kebakaran hutan dan lahan serta pemberitaan tentang pemberdayaan masyarakat harus sering dibuat oleh wartawan kedepannya.

“Misalnya pemberitaan pemanfaatan lahan gambut untuk lahan pertanian. Jangan sampai banyak lahan kosong justru menjadi bencana untuk kita,” kata dia. (Santo)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Pj Gubernur Harisson Harapkan HMI Kuat Secara Intelektual dan Mandiri Secara Finansial

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Badan Koordinasi (Badko)…

12 hours ago

Kodim Putussibau Razia Pemain Layangan di Wilayah Putussibau Kota

KalbarOnline, Putussibau - Anggota Kodim 1206/Putussibau beserta Satpol PP Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan razia penertiban…

14 hours ago

Jadi Tuan Rumah, Polda Kalbar Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan Kejuaraan Proliga Volley 2024

KalbarOnline, Pontianak - Polda Kalbar meminta kepada seluruh masyarakat Kalbar dapat mendukung dan turut memeriahkan…

14 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Kejurnas Angkat Besi di GOR Pangsuma Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson membuka kejuaraan nasional (kejurnas) angkat…

14 hours ago

Harisson Lantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalbar Periode 2024 – 2029

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson melantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalimantan Barat…

14 hours ago

Optimalisasi Peran Tim Pendamping Keluarga Cegah Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Peran keluarga perlu dioptimalkan dan menjadi entitas utama dalam pencegahan stunting. Untuk…

14 hours ago