Angka TBC di Pontianak Tinggi, Pemkot Bentuk Tim Pencegahan Tuberkulosis

KalbarOnline, Pontianak – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie menyampaikan perhatiannya kepada penyakit tuberkulosis atau TBC di Kota Pontianak.

Sebagai pakar kesehatan pula, dirinya menilai, angka tertular TBC harus ditekan. Oleh karena itu, upaya serius perlu dilaksanakan, salah satunya seperti pembentukan Tim Pencegahan Tuberkulosis (TPT) Kota Pontianak, di Aula Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak Jalan Ahmad Yani pada Kamis (07/09/2023).

“Memang TBC di Pontianak cukup tinggi, baik dari kalangan menengah ke bawah maupun menengah ke atas. Tanpa kita sadari, di lingkungan kita itu ada (pengidap TBC) namun tidak menunjukkan gejala yang intens,” ungkapnya.

Pemerintah pusat menargetkan angka kematian akibat TBC harus menurun sebesar 80 – 90 persen pada tahun 2030.

Yanieta mengungkapkan, di Kota Pontianak, dari data tahun 2022 terdapat 9 ribu orang yang terinfeksi TBC. Melalui pembentukan TPT yang diisi lintas sektor dan diinisiasi Dinkes Kota Pontianak, dirinya berharap penurunan TBC bisa dilakukan, bahkan sampai ke angka nol.

“Untuk itu perlu langkah strategis koordinasi percepatan penanggulangan TBC. TP PKK siap bekerja sama untuk menjadi agen pencegah TBC di masyarakat,” ungkapnya.

Yanieta mengajak pemangku kebijakan untuk berperan aktif memberikan kontribusi sebagai bentuk kewajiban bersama mengurangi penyakit-penyakit tertentu. Paling prioritas juga bagi individu yang merasakan gejala TBC supaya segera memeriksakan dirinya.

“Periksakan, jangan sampai tidak,” tegasnya.

Kepala Dinkes Kota Pontianak, Saptiko menambahkan, penyakit TBC sudah ada sejak tahun 1884. Katanya, bakteri TBC merupakan yang paling mudah tertular, terutama lewat udara. Dalam pemetaan pihaknya, di tahun 2023 harus sudah tereliminasi penyakit-penyakit menular lainnya seperti HIV dan semisal.

“Semoga Kota Pontianak lebih cepat, tidak sampai 2030,” katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker ketika beraktivitas di tempat yang berpotensi besar terkontaminasi. Sebagai contoh ketika mendatangi pasar dan tempat keramaian.

“Gejala parah sekali jika batuk berdarah. Yang kita curigai batuk berdahak lebih dari dua minggu,” pungkasnya. (Indri)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Mulai 1 Juli 2024, Lapangan Sepak Bola Keboen Sajoek Akan Direnovasi

KalbarOnline.com – Angin segar sekaligus kabar baik bagi warga Kota Pontianak khususnya para pencinta sepak…

4 mins ago

Pilkada 2024, Ani Sofian Minta Panwaslu Jalankan Tugas dengan Profesional dan Adil

KalbarOnline.com – Sebanyak 29 anggota Panwaslu Kelurahan se-Kota Pontianak dilantik oleh Ketua Bawaslu Kota Pontianak…

1 hour ago

Sambut 637 JCH Pontianak Sebelum Bertolak ke Tanah Suci, Zulkarnain Ingatkan Jaga Semua Perlengkapan

KalbarOnline.com – Sebanyak 637 Jemaah Calon Haji (JCH) dari Kota Pontianak diberangkatkan menuju Bandara Hang…

1 hour ago

Ani Sofian Tekankan Pentingnya Menanamkan Nilai-nilai Luhur Pancasila di Kalangan Gen-Z

KalbarOnline.com – Tanggal 1 Juni setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Untuk memperingati hari…

1 hour ago

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

20 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

23 hours ago