Categories: Kayong Utara

Warga Durian Sebatang Protes Pengerukan Bukit Mandian Punai dan Minta PT Mayawana Diproses Hukum

KalbarOnline, Kayong Utara – Sejumlah warga Desa Durian Sebatang tidak setuju dengan PT Mayawana Persada yang diduga telah mengambil tanah Bukit Mandian Punai yang selama ini menjadi sumber air warga.

Diketahui, pengerukan tanah yang diduga dilakukan untuk membangun badan jalan perusahaan yang bergerak dibidang Hutan Tanaman Industri (HTI) tersebut dikhawatirkan akan merusak  lingkungan  dan sumber air warga Desa Durian Sebatang, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara.

Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Durian Sebatang, Heri berharap, kedepannya tidak ada lagi pengerukan oleh perusahaan. Dirinya juga menegaskan akan menuntut sesuai dengan pengerukan dan dilanjutkan kepada proses hukum.

“Kami berharap tidak ada lagi pengerukan oleh perusahaan tersebut dan menuntut ganti rugi sesuai dengan dalam pengerukan. Selama terjadi kemarau panjang pada tahun 2016 mengambil air di  Gunung Pemandian Punai tersebut,” ujar Heri kepada sejumlah awak media, Senin, (14/08/2023).

Untuk itu, lanjut Heri, warga sekitar pernah melakukan penahanan terhadap alat berat  yang sedang melakukan aktivitas pada bulan Maret lalu. Kemudian perusahaan melanjutkan kegiatan pengerukan di bukit tersebut hingga bulan Juni.

Alat berat milik PT Mayawana Persada yang ditahan warga. (Foto: Santo)

“Di Juni kami melakukan penahanan kembali alat berat untuk tidak melakukan aktivitas. Perkiraan saya saat ini sudah ada satu hektar yang telah dikeruk oleh perusahaan,” katanya.

Sementara itu, beberapa waktu yang lalu, dirinya dan sejumlah warga Desa Durian Sebatang telah melaporkan permasalahan tersebut kepada Kepolisian Resort (Polres) Kayong Utara untuk melakukan penyelidikan dan penindakan terhadap perusahaan yang diduga telah merusak  bukit yang selama ini menjadi sumber air bagi sekitar 800 kepala keluarga di situ.

“Kami juga sedang meminta jadwal untuk melakukan audiensi kepada DPRD Kayong Utara dalam waktu dekat ini,” tambahnya.

Ia juga menilai, kerusakan lingkungan terus terjadi di Desa Durian Sebatang selama perusahaan tanaman industri tersebut masuk dan melakukan ekspansi di hutan yang berada di Desa Durian Sebatang tersebut.

“Kalau saya lihat air di sungai warnanya mulai berubah sejak perusahan tersebut melakukan kegiatan,” tutupnya. (Santo)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Menyatu dengan Alam di Taman Nasional Gunung Palung: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Kalbar - Indonesia terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau, dan salah satu permata tersembunyi…

1 hour ago

Menyusuri Keindahan Air Terjun Riam Dait di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Landak - Indonesia dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, salah satunya adalah Air Terjun…

1 hour ago

Pesona Air Terjun Lubuk Mantuk: Destinasi Wisata Alami di Kapuas Hulu

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Indonesia adalah surga bagi pecinta alam dengan berbagai macam keindahan alam…

1 hour ago

Keindahan Bukit Tekenang di Danau Sentarum: Destinasi Wisata Tersembunyi di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, salah satunya adalah Bukit…

1 hour ago

Menjelajahi Keindahan Air Terjun Medang di Kapuas Hulu

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Terjun Medang adalah salah satu destinasi wisata alam yang semakin populer…

1 hour ago

Keajaiban Gunung Kelam di Sintang, Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi

KalbarOnline, Sintang - Gunung Kelam yang terletak di Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat adalah salah…

1 hour ago