Categories: Gaya HidupKesehatan

Solusi Mengurangi Risiko Pekerja Kantoran yang Banyak Duduk

Kalangan pekerja kantoran yang nyaris setiap harinya lebih banyak duduk dalam ruangan selama 8-10 jam per hari kerap mengalami gaya hidup sedentari atau sedentary.

Dikutip dari Sequis, para pekerja ini biasanya melakukan aktivitas yang monoton di depan komputer dan sesekali rapat.

Bahkan, sebagian mereka tetap berada di ruangan, saat makan siang.

Artinya, mereka jarang mengeluarkan banyak tenaga dan kurang berjalan kaki.

Selain itu, mereka sering menjadikan camilan, kopi atau minuman kekinian sebagai pelengkap saat bekerja.

Gaya hidup sedentari disebut mengacu pada segala jenis aktivitas di luar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit.

Definisi tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan.

Gaya hidup tersebut jika verdasarkan durasi waktu, terbagi atas level rendah dalam durasi kurang dari 2 jam, level menengah dalam durasi 2-5 jam, dan level tinggi dalam durasi lebih dari 5 jam.

Dr. Fridolin Seto Pandu selaku Senior Manager Medical Underwriter Sequis mengingatkan bahwa ada risiko kesehatan dari gaya hidup sedentari.

Dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (10/6), dr. Fridolin menyebut, beberapa risiko yang mengintai seseorang dengan gaya hidup sedentari, yakni obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Fridolin menganjurkan agar masyarakat mengurangi kebiasaan gaya hidup tersebut dengan melawan rasa malas untuk bergerak.

Selain itu, meningkatkan motivasi diri untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik.

Masyarakat, khususnya pekerja kantoran, juga bisa menggunakan sisa waktu makan siang untuk melakukan aktivitas ringan, seperti berjalan kaki.

Kemudian, hindarilah posisi duduk yang bisa menyebabkan sakit punggung dan leher, saat bekerja.

“Dalam kondisi ideal saat duduk, usahakan postur tubuh dalam keadaan tegak. Posisi kaki juga penting diperhatikan, biasakan kaki selalu ada di lantai sehingga peredaran aliran darah lebih lancar,” terangnya.

Tak hanya itu, Fridolin juga menyarankan orang-orang agar melakukan peregangan tubuh sekitar 5-10 menit di sela-sela waktu kerja.

“Sangat baik jika setidaknya 3-4 kali seminggu berolahraga selama 30-40 menit agar tubuh tetap bugar,” tutup dr. Fridolin Seto Pandu. (*)

Admin KalbarOnline 3

Leave a Comment
Share
Published by
Admin KalbarOnline 3

Recent Posts

Bupati Kapuas Hulu Kunker ke Hulu Gurung, Buka Layanan Kesehatan Gratis Untuk Masyarakat

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan melaksanakan kunjungan kerja selama dua hari…

14 hours ago

10 Tahun Reforma Agraria Lampaui Target, Menteri AHY: On the Right Track!

KalbarOnline, Denpasar - Perjalanan reforma agraria telah mencapai 10 tahun. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala…

14 hours ago

DAK Kabupaten Kapuas Hulu 2024 Rp 89 M

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyampaikan, bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK)…

16 hours ago

Sekda Kapuas Hulu Hadiri Reforma  Agraria Summit 2024 di Bali

KalbarOnline, Bali - Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini menghadiri pertemuan Reforma Agraria Summit…

16 hours ago

Honda ADV 160: Pilihan Motor Petualang Tangguh dengan Mesin 160 cc

KalbarOnline - Honda ADV 160 menjadi pilihan menarik bagi para pecinta skuter di Indonesia. Dikenal…

19 hours ago

Honda PCX160: Motor Mewah dengan Performa Tangguh di Indonesia

KalbarOnline - Honda PCX160 kini hadir di Indonesia dengan pilihan mesin petrol yang menawarkan performa…

19 hours ago