Categories: Ketapang

Warga Resah Truk Pengangkut Babi Potong Sebarkan Bau Busuk dan Rembesan Air

KalbarOnline, Ketapang – Masyarakat yang tinggal di sepanjang jalan lintas provinsi Kalteng – Kalbar, tepatnya di jalur Kecamatan Nanga Tayap hingga Simpang Hulu Kabupaten Ketapang resah dengan adanya mobil truk pengangkut hewan babi potong yang menyebarkan aroma bau busuk serta rembesan air di sepanjang jalur yang dilintasi.

Warga bahkan melampiaskan keresahannya dengan menghadang mobil truk pengangkut babi potong saat melintas di Kecamatan Sandai pada Senin 5 Juni 2023 lalu.

Satu diantara warga Kecamatan Sandai, Suryadi mengaku kalau pihaknya melakukan aksi protes dengan menghadang truk babi agar ke depan tidak ada lagi pengangkut babi potong ke Pontianak melalui jalur darat.

“Tentu aksi kami ini ada sebabnya. Kami yang bermukim di sini merasa resah dengan bau busuk yang ditimbulkan dari mobil truk babi yang melintas. Apalagi kalau kita berpapasan saat melintas itu rasanya mau muntah,” ucapnya, Kamis (08/06/2023).

Suryadi menyebut, kalau selain bau busuk yang sangat mengganggu, pihaknya juga mendapati kalau truk-truk pengangkut babi potong itu kerap berhenti di jalan untuk menyirami hewan itu dengan air. Hal itu menurutnya dapat menimbulkan limbah dan masalah sosial lain.

“Saat disirami kan airnya menetes, mengalir bisa saja ke sungai. Kala menurut kami kan itu bisa jadi najis. Apalagi saat dibawa airnya merembes di sepanjang jalan. Kita yang berpapasan bisa saja terkena air liur dari babi itu,” ketusnya.

Hal senada juga dikatakan, Iwan warga setempat yang turut melakukan aksi protes penghadangan truk bermuatan babi potong. Ia berharap agar ke depan tidak ada lagi truk pengangkut babi yang melintas melalui jalur darat ke Pontianak.

“Kita minta ini yang terakhir. Karena sebelumnya ini tidak pernah. Setau saya biasanya hewan ini diangkut dengan jalur air dari pelabuhan ke pelabuhan,” ujarnya.

Selain itu, ia juga meminta agar pemerintah khususnya dinas terkait untuk mendengarkan keluhan warga. Sebab keresahan warga ini merupakan isu sensitif yang dapat memicu adanya protes gelombang massa lebih besar.

“Kita mintalah kepada pengusaha dan pemerintah khususnya dinas terkait agar ini tidak lagi diijinkan pengangkutannya (lewat) jalur darat. Bukan apa-apa, jangan sampai masyarakat marah yang bisa menimbulkan aksi-aksi lainya,” tandasnya. (Adi LC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

KSDA Kalbar dan BTN Gunung Palung Tangani Kemunculan Orang Utan di Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Bermula dari beredarnya informasi di salah satu media sosial terkait adanya…

2 hours ago

Kadis Kesehatan Ajak Nakes Peran Aktif Turunkan AKI/AKB dan Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti mengajak para tenaga…

2 hours ago

Pekan Gawai Dayak ke 38 Siap Digelar

KalbarOnline, Pontianak - Jelang Pelaksanaan Pekan Gawai Dayak (PKD) ke XXXVIII (38) Tahun 2024, Penjabat…

3 hours ago

Lepas Peserta Lomba HKG PKK ke-52 Tingkat Nasional, Kalbar Optimis Pasti Juara

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson didampingi Pj Ketua Tim Penggerak PKK…

3 hours ago

Pimpin Apel Senin Pagi, Pj Sekda Zulkarnain Tekankan Soal Kedisiplinan ASN

KalbarOnline, Pontianak – Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Zulkarnain menekankan kedisiplinan Aparatur Sipil Negara…

3 hours ago

Inflasi Kota Pontianak Capai 2,77 Persen

KalbarOnline, Pontianak – Angka inflasi Kota Pontianak kini mencapai 2,77 persen. Pj Wali Kota Pontianak,…

3 hours ago