Terobosan Puskesmas Tanjung Hulu Tangani Stunting Lewat Gerakan Makanan Bergizi Selama 90 hari

KalbarOnline, Pontianak – Puskesmas Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur menjadi percontohan dalam penanganan stunting. Berawal dari gerakan pembagian telur oleh Puskesmas Tanjung Hulu di Kecamatan Pontianak Timur sejak dua tahun lalu, kini mereka kembali melakukan terobosan dengan memberikan menu makanan bergizi bervariasi pada anak terpapar stunting setiap hari.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berharap, gerakan tersebut bisa lebih besar dengan menyentuh di seluruh kelurahan. Dengan inovasi yang dilakukan Puskesmas Tanjung Hulu ini, harapannya agar bisa ditiru puskesmas-puskesmas dan posyandu lainnya.

“Kalau gerakan ini dilakukan secara masif, saya yakin angka stunting di Kota Pontianak bisa turun secara drastis,” ujarnya, Rabu (31/05/2023).

Edi menjelaskan, alokasi anggaran yang bersumber dari hasil kegiatan “Ngamen Amal Peduli Stunting” yang dilakukan belum lama ini oleh teman-teman musisi didapat Rp 4,5 juta. Dari angka itu sudah dihitung dan bisa menangani delapan anak terpapar stunting. Penangananya diberikan makanan bergizi setiap hari selama 90 hari.

Baca Juga :  Wali Kota Pontianak Teken Rancangan Awal Perubahan RPJMD 2020-2024

Harapannya, dengan pemberian makanan bergizi setiap hari oleh para kader posyandu di Puskesmas Tanjung Hulu, akan terdapat perbaikan gizi pada anak yang terpapar stunting.

“Dengan begitu harapannya para anak ini bisa terbebas dari stunting,” kata Edi.

Dia berkeinginan gerakan pemberian makanan selama tiga bulan ini skalanya diperluas. Setiap puskesmas di tiap kelurahan bisa melakukan hal yang sama. Kuncinya di sini adalah pergerakan para kader posyandu.

“Jika kader-kader posyandu mau bergerak memberi makanan bergizi setiap hari pada penderita stunting selama tiga bulan, saya optimis angka stunting yang kini berada di 19,7 persen bisa turun di 10 persen,” ucapnya.

Baca Juga :  Merasa Insecure saat Menjalani Hubungan? Begini Tips Menyikapinya!

Soal anggaran penanganan stunting, pandangan dia, banyak masyarakat mau terlibat. Contoh kecil gerakan dari bawah yang dilakukan teman-teman musisi ini. Suara dari akar. Jika gerakan kecil ini kembali dilakukan dengan skala lebih besar, pastinya akan banyak anggaran yang didapat buat penanganan stunting.

Artinya masyarakat mau terlibat dalam misi kemanusian ini. Jika metodenya sudah tepat, semuanya bisa satu visi dan misi menurunkan stunting.

Ia pun optimis dengan gerakan berkelanjutan dan terpantau ini dapat menurunkan angka stunting di Kota Pontianak. Bukan tidak mungkin, gerakan yang dilakukan oleh Puskesmas Tanjung Hulu ini juga bisa menjadi percontohan. Baik di tingkat kabupaten/kota dan Provinsi. Bukan tidak mungkin juga, gerakan terobosan ini dicontoh di skala nasional. (Indri)

Comment