Emosional, Ria Norsan: Jangan Lihat Saya Sekarang Wakil Gubernur, Butuh Perjuangan Keras Untuk Sampai ke Titik Ini

KalbarOnline, Pontianak – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan tak dapat menahan haru saat menginjakkan kakinya kembali ke salah satu sekolah yang pernah dienyamnya 40 tahun silam, SMK Negeri 04 Pontianak. Ia disambut dengan gegap gempita oleh seluruh siswa dan jajaran sekolah di sana, pada Senin (15/05/2023) pagi.

Sekolah yang berlokasi di Jalan Komyos Soedarso Pontianak ini dahulu dikenal dengan nama STM 2 Pontianak. Tampak kini bangunan sekolah berlantai 2 tersebut terlihat megah dan ada beberapa perbaikan dan pembangunan di setiap sisinya.

Pada kesempatan ini, Wagub Ria Norsan diperkenankan untuk menjadi inspektur upacara bendera yang rutin diselenggarakan setiap senin oleh para siswa dan jajaran sekolah.

Di hadapan ratusan siswa, ia kembali mengenang masa-masa mudanya saat bersekolah di sekolah yang ikut membesarkan namanya hingga seperti seperti sekarang ini.

“Dulu orang-orang inilah yang pernah memberikan ilmu kepada saya. Tak dapat saya sebutkan satu persatu, juga jasa-jasa yang tak terbalaskan. Saya pertama kali menginjakkan kaki di sekolah ini tepatnya 40 tahun yang lalu, tahun 1980, dengan mengambil jurusan bangunan,” kenangnya.

Lanjutnya, ia menceritakan perjuangannya dahulu untuk berani merantau ke kota khatulistiwa ini, untuk menggapai cita-cita dan membanggakan kedua orang tuanya.

“Jangan dilihat sekarang saya sudah menjadi wakil gubernur. Butuh perjuangan yang keras untuk mencapai ke titik ini. Singkat cerita, saat kami berempat dengan teman saya merantau ke Pontianak, sampai-sampai kami berempat pernah tidur di kandang kambing,” tuturnya.

Baca Juga :  PKB Kalbar Siap Menangkan Sutarmidji di Pilgub 2018

Dirinya menerangkan, bahwa kedua orang tuanya bukanlah dari keluarga yang kaya raya, melainkan keluarga yang sederhana. Namun, dirinya optimis dan pantang menyerah untuk terus berjuang.

“Saya ini dilahirkan dari keluarga yang biasa saja. Ayah saya TNI berpangkat kopral 1, prajurit. Ibu saya ibu rumah tangga. Jadi dengan ekonomi seperti itu, saya mengambil sikap dan memberanikan diri untuk merantau ke Pontianak. Kenapa saya memilih STM ini? Tak lain agar saya bisa cepat kerja, agar bisa membantu orang tua dan adik-adik saya,” ujarnya.

Ia juga mengenang di mana setiap pulang sekolah, harus bisa membagi waktu, selain belajar juga bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya.

“Pulang sekolah saya harus kerja lagi di furnitur sampai malam baru pulang. Alhamdulillah, perjuangan itu tak sia-sia. Di sekolah ini saya pernah mendapatkan 3 beasiswa. Lanjut, saya diterima PMDK di salah satu universitas di Pontianak. Saya sangat bersyukur, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala permudah urusan saya,” katanya.

Oleh karenanya, sosok Ria Norsan muda sangatlah menaruh harapan besar terhadap pendidikan. Karena ia berprinsip, salah satu jalan untuk mengubah nasib keluarganya adalah dengan mengenyam bangku sekolah dan bekerja keras.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Apabila kita ingin maju dan sukses, diri kita harus kita perbaiki, arsiteknya kita sendiri bukan orang lain,” sampainya.

Baca Juga :  Bulatkan Suara, Masyarakat Bugis Siap Menangkan Midji – Norsan

“Setiap jalan pasti ada rintangan. Jadikan rintangan sebagai cambuk motivasi. Haruslah optimis, jangan pesimis. Majunya suatu bangsa, kemudian majunya diri kita, tergantung pada diri kita sendiri, sumber daya manusianya. Negara kita maju, apabila SDM juga maju,” jelas Ria Norsan.

Di akhir pidatonya, pria kelahiran Mempawah ini berharap agar kekompakan antar alumni terus dijaga serta kedepannya muncul orang-orang sukses yang berasal dari salah satu sekolah tertua di Pontianak ini.

“Di manapun kita berada, kita tetap bersahabat dan harus selalu kompak. Yang membedakan kita dengan sekolah lain, jiwa persatuan dan korsa-nya itu masih tertanam hingga kini. Mudah-mudahan adik-adik semua saya doakan, ke depan ada yang menjadi gubernur, bupati, camat, guru, pengusaha dan orang bermanfaat lainnya,” tutup Ria Norsan.

Pada kegiatan ini, Wagub Norsan diberikan kenang-kenangan dari siswa SMK berupa lukisan dirinya dalam bentuk sketsa dengan menggunakan PDUB yang terlihat sangat gagah. Ada juga dari siswa tersebut menyerahkan mug (cangkir) bergambarkan sosok mantan Bupati Mempawah dua periode ini yang merupakan hasil karya siswa SMK N 4.

Norsan beserta rombongan juga tak lupa menyempatkan diri untuk meninjau masjid sekolah tersebut yang saat ini sedang dilakukan renovasi/pemugaran. (Jau)

Comment