Semburan Lumpur Terjadi di Pondok Pesantren Nurul Alamyah Wajok, Satu Unit Laboratorium Rusak

KalbarOnline, Mempawah – Terjadi semburan lumpur di komplek Pondok Pesantren Nurul Alamyah Desa Wajok Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, pada pukul 13.30 WIB, Senin (08/05/2023).

Menerima informasi tersebut, pukul 14.30 WIB, TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat dipimpin oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik turun ke lokasi dalam rangka melakukan asesmen terhadap kejadian.

Ketua Satuan Tugas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, Daniel menerangkan, pondok pesantren ini memiliki 400 santri putra/putri yang tinggal di asrama, sehingga memerlukan sumber air untuk keperluan sehari-hari di pondok pesantren, maka pihak pondok membuat sumur bor.

Baca Juga :  KPU Mempawah Targetkan Diatas 70 persen Tingkat Partisipasi di Pilkada

“Setelah pekerja membuat sumur bor dengan kedalaman 40 meter maka terjadi semburan lumpur, ini adalah kejadian yang kedua kalinya,” ungkap Daniel.

Tangkapan video semburan lumpur yang terjadi di komplek Pondok Pesantren Nurul Alamyah Desa Wajok Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. (Foto: Istimewa)
Tangkapan video semburan lumpur yang terjadi di komplek Pondok Pesantren Nurul Alamyah Desa Wajok Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. (Foto: Istimewa)

Dari kejadian ini, terdampak 1 unit bangunan laboratorium beserta isinya seperti komputer, meja dan kursi, serta dokumen yang rusak akibat semburan lumpur, dan bangunan laboratorium berpotensi miring (rusak berat ). Untungnya tidak ada korban jiwa pada kejadian ini.

Baca Juga :  Heboh, Toko Telur di Sungai Raya Dilahap Si Jago Merah

BPBD Provinsi Kalbar sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Mempawah untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengetahui apakah di area pondok ini ada potensi gas alam.

“Kita juga sudah memberikan arahan kepada pihak pondok melalui RT setempat, apabila semburan ini muncul lagi dalam intensitas yang lama supaya penghuni pondok dapat diungsikan ke tempat yang aman, dan segera berkoordinasi dengan pihak pemerintah Desa dan Kecamatan,” tukas Daniel. (Wahyu)

Comment