Saran Gubernur, Pontianak Harus Mulai Membuka Kawasan Baru Untuk Mendukung Pengembangan Jasa dan Perdagangan

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji melihat masih banyak kawasan-kawasan potensial yang bisa dikembangkan untuk menjadi pusat-pusat bisnis di Kota Pontianak. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) disarankan mulai membuka kawasan baru untuk pengembangan ibu kota Kalbar ini sebagai kota jasa dan perdagangan.

“Kalau saya, misalnya di Parit Demang, kemudian Pal 5. Itu sebenarnya kalau Pak Edi (Wali Kota Pontianak) mau, Prof M Yamin itukan sudah bagus, berkembang perdagangan,” kata Sutarmidji baru-baru ini.

“Kemudian arahkan lagi ke Ampera, Pal 5. Nah, (sehingga) akan terbagi kegiatan ekonomi, sehingga Pontianak tidak macet,” ungkapnya lagi.

Sutarmidji menyampaikan, begitu kawasan permukiman sudah dibuka dan mulai ramai, maka otomatis akan ada perkembangan bisnis di sana. Bakal muncul kantong-kantong ekonomi baru yang bisa memajukan kawasan.

“Jadi arah selatan itu Parit Demang, kemudian Perdana ujung (bisa dikembangkan). Kan dulu saya sudah buka (jalan) Reformasi, kan berkembang itu. Nah, dia (pemkot) tinggal meneruskan ke sananya saja, ke arah Parit Demang, tembus ke Kota Baru,” kata dia.

Sutarmidji menerangkan, kalau strategi pengembangan kawasan tersebut sudah mulai dilakukan sejak dirinya menjabat Wali Kota Pontianak pada periode 2008 – 2018 silam. Seperti pelebaran terhadap Jalan Prof M Yamin sampai ke Ampera. Dan terbukti, kata dia, kalau di kawasan Kota Baru saat ini sudah ramai dengan aktivitas perdagangan. Bahkan harga rumah toko (ruko) di sana sudah lebih mahal.

Baca Juga :  Kalbar Masuk PPKM Mikro Tahap 6: Jam Operasional Warung Kopi Akan Dibatasi

Oleh karena itu, ia berharap Pemkot Pontianak bisa melanjutkan pengembangan kawasan-kawasan baru, termasuk di sepanjang Jalan Ampera. Karena di sana sudah ada beberapa perguruan tinggi, dan mulai banyak pertokoan.

“Nah, buat daya tarik apa di situ. Waktu itu saya buat daya tarik kolam renang di situ, IKIP PGRI saya izinkan di situ, polsek saya bangun di situ. Nah sekarang apalagi yang harus dilakukan oleh wali kota di sana? Supaya di sana itu hidup,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono juga telah menyinggung perlu adanya pengembangan kawasan-kawasan baru di wilayah Kota Pontianak. Hal itu lantaran Kota Pontianak sebagai ibu kota Provinsi Kalbar terus mengalami kepadatan penduduk.

“Perlu adanya pengembangan kawasan-kawasan baru sehingga kepadatan penduduk tidak menumpuk di satu kawasan,” kata Edi saat memberikan kultum di Masjid Islamiyah, Jalan Imam Bonjol, pada rangkaian Safari Ramadhan Wali Kota Pontianak, Selasa (28/03/2023) malam.

Baca Juga :  Gubernur Resmikan Lima Gedung Kantor Bank Kalbar

Ia menyebutkan, jika saat ini penduduk Kota Pontianak sudah mencapai 673.400 jiwa. Setiap tahunnya, pertambahan penduduk di Pontianak rerata naik 1,7 persen. Sehingga kota yang luasnya 118,4 meter persegi ini sekarang sudah terasa sempit.

Kawasan-kawasan baru itu pun diharapkan mampu menunjang pengembangan kota yang kian padat. Apalagi hampir tidak ada lahan kosong dengan bentangan yang luas di wilayah Kota Pontianak, terkecuali di Pontianak Selatan dan Utara.

Selain itu, menurut Edi, dengan pertumbuhan penduduk yang kian pesat, tentu menimbulkan permasalahan-permasalahan perkotaan, misalnya produksi sampah yang makin meningkat, limbah kian bertambah, kebutuhan air bersih juga meningkat dan permasalahan perkotaan lainnya.

“Tentunya ini menjadi PR Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang harus dituntaskan, sehingga memberikan kenyamanan bagi warga maupun lingkungan,” kata Edi.

Demikian pula dengan meningkatnya volume kendaraan bermotor yang melintasi jalan-jalan Kota Pontianak, juga menjadi perhatian Pemkot Pontianak untuk diatasi. Ia berharap nantinya, apabila pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I selesai dikerjakan dan sudah bisa difungsikan, kemacetan yang terjadi, terutama di Pontianak Selatan dan Timur bisa teratasi.

“Kehadiran duplikasi Jembatan Kapuas I menjadi salah satu solusi mengurai kemacetan antara kedua wilayah itu,” katanya. (Jau)

Comment