Tutup Diklatsar Banser dan Denwatser, Wabup Ketapang Sebut 3 Kerangka Besar Tugas yang Harus Diemban

KalbarOnline, Ketapang – Wakil Bupati Ketapang, Farhan menutup kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser dan Denwatser PC GP Ansor Ketapang, di Desa Suka Mulya SP2, Kecamatan Sungai Melayu Rayak, pada Minggu (12/03/2023).

Dalam sambutannya, Wabup mengatakan, ada 3 kerangka besar yang menjadi tugas para Banser dan Denwatser, pertama banser harus mampu membela agama, kedua membela ulama dan ketiga membela negara.

“Ketika kita membela agama, di dalam itu juga kita harus menjaga para ulama kita. Jadi (tugas) sahabat-sahabat Banser itu salah satunya membela agama, kedua membela bangsa dan negara,” ujarnya.

Farhan mengatakan, dalam tugas bela bangsa dan negara diartikan tidak hanya agama Islam saja, tetapi suku dan agama lain yang ada negara Indonesia.

Baca Juga :  Wabup Farhan Pimpin Gelar Apel Pasukan Operasi Lilin Kapuas 2022 di Ketapang

“Tentu sahabat-sahabat ini adalah Banser yang memiliki wawasan luas dan yang tinggi bagi bangsa ini,” katanya.

Lebih lanjut Farhan menekankan kepada anggota Banser yang telah mengikuti diklatsar ini agar menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.

“Jaga marwah, jaga organisasi kita, jangan permalukan organisasi ini oleh sejumlah oknum,” jelasnya.

“Kalian anak bangsa yang siap membawa kemajuan daerah ini, jaga ketertiban dan keamanan kita, hidup rukun sesama warga kita dan semoga dengan kegiatan ini, Kecamatan Sungai Melayu Rayak bisa aman, nyaman dan sejahtera,” tutupnya.

Selanjutnya dalam kegiatan penutupan tersebut dilakukan prosesi pembai’atan sebanyak 29 Banser dan 5 Denwatser se-Kabupaten Ketapang, di mana peserta diklat mencium bendera Sang Saka Merah Putih, Bendera NU serta Bendera Ansor-Banser dan bersumpah setia, bertaqwa kepada Allah SWT, setia kepada Pancasila dan UUD 1945 serta menjaga NKRI.

Baca Juga :  Wakil Bupati Ketapang Lantik 166 Kepala Sekolah

Prosesi dilanjutkan dengan dilakukan penyiraman kembang 7 rupa oleh Wakil Bupati Ketapang, Farhan yang juga Mustasyar NU Ketapang dan oleh Ketua Pembina Muslimat NU, Ervani Masitha Farhan serta pengurus PC GP Ansor dan NU.

Proses penutupan yang sewajarnya berlangsung khidmat itu justru diwarnai hujan air mata. Hal ini terjadi usai prosesi siraman tersebut yang berlanjut dengan acara sungkeman oleh para peserta. (Adi LC)

Comment