Keliling Kalbar, Windy Prihastari Garap Keunikan dan Potensi Desa Wisata Menuju ADWI 2023

KalbarOnline, Pontianak – Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari menyambangi desa-desa wisata unggulan yang berpotensi untuk mendaftar ke ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, baik di tingkat provinsi maupun nasional.

“Ini rangkaian persiapan menuju ADWI 2023 tingkat Provinsi Kalbar maupun nasional, sebelumnya kita juga telah mengunjungi Kabupaten Kapuas Hulu, Kubu Raya, Bengkayang, Sambas, Mempawah dan Kota Singkawang,” kata Windy kepada wartawan, Kamis (09/03/2023).

Selain itu, Windy juga telah mengunjungi tiga yakni kampung wisata di Kota Pontianak, mulai dari Kampung Tenun, Kampung Wisata Tambelan Sampit dan Kampung Wisata Caping.

“Kunjungan tersebut (juga) bertujuan untuk meningkatkan kapasitas desa melalui (program) kelompok sadar wisata (pokdarwis),” tambahnya.

Lebih lanjut Windy menjelaskan, bahwa hingga saat ini telah terdapat 86 desa wisata di Provinsi Kalbar yang sudah terdaftar pada ajang ADWI 2023.

Baca Juga :  Windy: Semangat Kartini Inspirasi Wanita Kalbar Terus Maju dan Berkembang

“Disporapar Provinsi Kalbar optimis, pada 2023 akan semakin banyak desa wisata yang meraih penghargaan dalam ajang ADWI. Terlebih dengan potensi desa-desa wisata di seluruh kabupaten kota yang tersebar di wilayah Provinsi Kalbar,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari mengunjungi salah satu desa wisata di Kabupaten Kapuas Hulu. (Foto: Dokumen/Disporapar Kalbar)
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari mengunjungi salah satu desa wisata di Kabupaten Kapuas Hulu. (Foto: Dokumen/Disporapar Kalbar)

Oleh karenanya, Windy pun mendorong agar seluruh disporapar kabupaten dan kota di Kalbar dapat memberikan perhatian lebih kepada desa-desa wisata yang ada di wilayahnya. Karena menurutnya, ketika suatu desa telah berhasil masuk ke dalam ADWI, maka terdapat sejumlah keuntungan yang bisa diraih oleh desa tersebut, salah satunya dukungan anggaran dari pemerintah pusat.

“Keuntungan saat kita masuk dalam jaringan desa wisata, kita dapat promosi secara bersama secara nasional oleh Kemenparekraf, lalu dukungan (anggaran, red) event yang akan diberikan kepada desa wisata dari Kemenparekraf,” terang Windy.

Souvenir Tenun dari Kulit Jengkol

Windy mengungkapkan, terdapat banyak sekali keunikan yang dimiliki oleh desa-desa pariwisata di Kalbar. Ia mencontohkan saat dirinya berkunjung ke tiga kampung wisata di Kota Pontianak baru-baru ini. Di mana ia menemukan adanya pembuatan souvenir tenun dari bahan baku alami kulit jengkol.

Baca Juga :  Buru Kelompok Ali Kalora, Panglima TNI Akan Kirim Pasukan Khusus

“Souvenir tenun dari kulit jengkol itu bahkan telah terjual hingga ke Belanda, lalu akan dipromosikan juga ke Qatar,” ungkapnya.

Dalam kunjungannya itu, Windy juga melihat langsung bagaimana proses pembuatan alat musik tar, penampilan tundang dan makan besaprah. Kunjungan itu juga dihadiri oleh pemerhati dan praktisi pariwisata nasional, Ari Suhandi.

“Mudah-mudahan dengan masukan dari Bapak Ari bisa menambah dan melengkapi kesempurnaan pembangunan desa wisata di Provinsi Kalbar,” kata Windy kepada Ari Suhardi yang juga menjabat selaku Wakil Ketua Asia Eco Tourism Network serta Dewan Global Eco Tourism Network tersebut. (Jau)

Comment