Lucunya Pelabuhan Internasional di Mempawah, Pakai Crane Bekas dan Tak Punya Tangki Timbun CPO

KalbarOnline, Pontianak – Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kabupaten Mempawah sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Agustus 2022 lalu. Hanya saja aktivitas pelabuhan internasional yang menelan anggaran pembangunan sebesar Rp2,6 triliun itu dipertanyakan.

Menanggapi hal itu Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji pun angkat bicara. Sebagai Kepala Daerah, dirinya pun tak merasakan dampak besar dari pelabuhan yang disebut-sebut sebagai pelabuhan terbesar di Pulau Kalimantan itu.

Pasalnya, kata Sutarmidji, pelabuhan yang diharapkan dapat mengubah tampilan ekonomi Kalbar itu masih sepi aktivitas. Bahkan pelabuhan tersebut belum memiliki tangki timbun sebagai fasilitas penunjang untuk aktivitas ekspor impor pada sektor yang menjadi core bisnis utama Kalbar yakni Crude Palm Oil (CPO).

Ditambah lagi pelabuhan yang memiliki kapasitas lapangan penumpukan lebih dari 500 ribu TEUs itu juga belum memiliki crane untuk melayani pelanggan yang menggunakan jasa kepelabuhan dan mempercepat proses bongkar muat.

“Masa pelabuhan sampai sekarang belum ada crane,” kata Sutarmidji kepada awak media, Selasa, 21 Februari 2023.

Presiden Joko Widodo memberikan sambutannya saat meresmikan pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak yang terletak di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. (Foto: Biro Setpres)

Sutarmidji pun mengaku telah mewanti-wanti pihak PT Pelindo agar jangan sampai pelabuhan tersebut nantinya menggunakan crane bekas dari pelabuhan lain di Indonesia.

“Kalau cranenya bekas pelabuhan sana (dari pelabuhan lain) masuk sini (pelabuhan internasional) untuk apa? Masa sih pelabuhan internasional cranenya bekas,” kata Sutarmidji.

Menurut Sutarmidji, selain kurang mendukung secara operasional, penggunaan crane bekas pakai dan tidak adanya tangki timbun CPO itu mereduksi tampilan kegagahan–baik status pelabuhan itu sebagai “pelabuhan internasional” maupun citra perekonomian Kalbar di mata nasional dan dunia.

Keberadaan pelabuhan itu harusnya bisa meningkatkan tampilan ekonomi Kalbar,” jelasnya.

Seolah memberikan insinuasi, kalau Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kabupaten Mempawah itu hanya sekedar diberi embel-embel “internasional” saja, padahal “isinya” sama saja dengan pelabuhan biasa.

“Sekarang crane tidak ada, tangki timbun CPO gak ada. Padahal itu pintu ekspornya. Kalau crane gak ada, sekalipun kita punya lapangan penumpukan sampai 500 ribu TEUs, terbesar di Kalimantan, tapi kalau crane tidak ada, apa mau dibuat? Sama saja kerjaan Abu Nawas,” cecer Sutarmidji.

Page: 1 2 3 4

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Mulai 1 Juli 2024, Lapangan Sepak Bola Keboen Sajoek Akan Direnovasi

KalbarOnline.com – Angin segar sekaligus kabar baik bagi warga Kota Pontianak khususnya para pencinta sepak…

10 hours ago

Pilkada 2024, Ani Sofian Minta Panwaslu Jalankan Tugas dengan Profesional dan Adil

KalbarOnline.com – Sebanyak 29 anggota Panwaslu Kelurahan se-Kota Pontianak dilantik oleh Ketua Bawaslu Kota Pontianak…

11 hours ago

Sambut 637 JCH Pontianak Sebelum Bertolak ke Tanah Suci, Zulkarnain Ingatkan Jaga Semua Perlengkapan

KalbarOnline.com – Sebanyak 637 Jemaah Calon Haji (JCH) dari Kota Pontianak diberangkatkan menuju Bandara Hang…

11 hours ago

Ani Sofian Tekankan Pentingnya Menanamkan Nilai-nilai Luhur Pancasila di Kalangan Gen-Z

KalbarOnline.com – Tanggal 1 Juni setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Untuk memperingati hari…

12 hours ago

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

1 day ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

1 day ago