Categories: PolhumPontianak

Sutarmidji Semprot BKKBN Kalbar di Depan Menteri PMK

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji kembali menyemprot kinerja intansi vertikal. Kali ini di depan Menteri PMK, Muhadjir Effendy, Sutarmidji mengkritisi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalbar yang dinilai kurang berkoordinasi terhadap penanganan stunting.

“Saya minta juga BKKBN (Kalbar) harus tingkatkan koordinasi, jujur saja koordinasi kita kurang, paling silaturahmi mungkin 6 bulan sekali pun susah,” cecar Gubernur Sutarmidji saat roadshow secara daring bersama Menko Muhadjir, Kamis (16/02/2023).

Dirinya menyebut sebagai lembaga yang ditunjuk mengkoordinasikan program dalam upaya percepatan penurunan stunting, BKKBN haruslah terus melakukan koordinasi. Sehingga berbagai upaya terkait percepatan penurunan stunting bisa berjalan maksimal.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sutarmidji juga menginginkan agar penanganan stunting di Kalbar dilakukan secara integral. Terutama kaitannya dengan program pemerintah Provinsi Kalbar mengenai pengentasan status desa sangat tertinggal dan tertinggal.

Dikatakannya saat awal ia menjabat sebagai Gubernur di Kalbar hanya terdapat satu desa mandiri. Namun dengan berbagai program, kini desa mandiri di Kalbar sudah mencapai 586. Sementara desa sangat tertinggal sudah tidak ada dan desa tertinggal hanya tersisa 94.

“Indeks desa membangun itu ada 3 yaitu indeks kekuatan sosial, ekonomi dan lingkungan dengan 54 indikator, sangat bagus kalau semua indikatornya kita kaitkan dengan penanganan stunting,” ungkap Sutarmidji.

Sutarmidji juga menyoroti persoalan data yang dinilainya masih amburadul, termasuk dalam penanganan stunting. Dirinya mempertanyakan data stunting yang justru malah empat kali lebih besar ketimbang angka kemiskinan.

Menurutnya, angka kemiskinan ekstrem justru lebih cepat turun daripada stunting. Ditambah berapa waktu lalu protes yang dilayangkan Bupati Kubu Raya terkait angka stunting sebesar 40,3 persen, yang kemudian setelah dilakukan validasi, ternyata hanya 27,9 persen.

“Kami akan terus perbaiki data maupun program, dan saya yakin kami di Kalbar ini bisa mempercepat penurunan angka stunting, dengan catatan berikan tugas kepada bupati (kepala daerahnya) langsung,” tutup Sutarmidji. (Jau)

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Wujudkan Kedaulatan Pangan, Pemkab Kubu Raya Percepat Gerakan Tanam Padi

KalbarOnline, Kubu Raya – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar kegiatan Gerakan Tanam Padi (Gertam) 2024…

9 hours ago

Wabup Ketapang Hadiri Anniversary dan Halal Bihalal Generasi Rock Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan menghadiri Anniversary 3 tahun sekaligus halal bihalal Generasi…

12 hours ago

Wakili Bupati, Asisten Setda Ketapang Tutup Gebyar Talenta Pendidikan 2024

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Ketapang,…

12 hours ago

Asisten I Setda Ketapang Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pendidikan

KalbarOnline, Ketapang - Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Ketapang, Heryandi menjadi inspektur upacara…

12 hours ago

Mantan Sekda Kalbar M Zeet Assovie Tutup Usia, Pj Gubernur Harisson Sampaikan Duka Mendalam

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2010 - 2018,…

12 hours ago

Konsul Malaysia Kagumi Tradisi Halal Bihalal di Indonesia

KalbarOnline, Pontianak - Tradisi halal bihalal yang menjadi agenda rutin tahunan setiap bulan Syawal dalam…

13 hours ago