Beri Kuliah Umum di UNOSO, Edi: Era Industri 4.0 Menuntut SDM Kreatif dan Inovatif

KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berkesempatan memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas OSO (UNOSO), di Aula Magister Hukum Untan, Kamis (16/02/2023). Kegiatan itu mengangkat tema “Membangun Generasi Kreatif di Masa Depan”.

Dalam kesempatan itu ia menyebutkan, bahwa digitalisasi dan otomasi menjadi bagian dari aktivitas di era Industri 4.0. Sehingga perubahan tersebut kian mempermudah dan mempercepat berbagai aktivitas manusia.

Oleh karenanya, di era Industri 4.0 sekarang ini, masyarakat terutama generasi milenial harus berpikir inovatif dan kreatif. Sebab kata dia, seiring tuntutan zaman yang terus berkembang, mereka harus mampu menghadapi perkembangan kemajuan teknologi digital.

Baca Juga :  Soal Tuntutan Masyarakat Pontura, Ini Tanggapan Sutarmidji

“Jika tidak, kita akan ketinggalan dengan negara-negara lainnya yang sudah lebih dulu menerapkan kemajuan teknologi,” ujarnya.

Dalam era digitalisasi, lanjut Edi, terjadi transformasi dalam berbagai aspek, termasuk di antaranya wirausaha. Industri kreatif menjadi salah satu bisnis yang mulai banyak digeluti oleh masyarakat. Menurutnya, untuk menjadi wirausahawan industri kreatif, hal yang paling penting adalah bagaimana pelaku industri kreatif memiliki kemampuan dan kemauan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berfoto bersama usai menyampaikan Kuliah Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas OSO. (Foto; Prokopim For KalbarOnline.com)
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berfoto bersama usai menyampaikan Kuliah Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas OSO. (Foto; Prokopim For KalbarOnline.com)

“Artinya, berani memulai berbisnis (startup) dan menjadi kreatif serta inovatif dalam mencari ide, meramu sumber daya yang dimiliki,” ujarnya.

Selain itu, dalam menjalankan bisnis industri kreatif, pelaku bisnis ini harus pandai mencari atau memanfaatkan peluang yang ada. Namun demikian, industri kreatif juga tidak terlepas dari risiko yang bisa saja terjadi pada siapapun yang menjalankannya.

Baca Juga :  Gubernur Sutarmidji Pesankan CJH Kalbar Tak Bawa Bekal Berlebihan dan Ikuti Aturan

“Oleh sebab itu, pelaku industri kreatif juga harus berani menanggung risiko dan menghadapi tantangan,” kata Edi.

Kehadiran perguruan tinggi juga berperan dalam mencetak lulusan-lulusan yang bisa diserap dunia bisnis dan industri. Karenanya, lulusan perguruan tinggi harus memiliki bekal untuk memasuki dunia kerja. Hanya mereka yang memiliki bekal plus yang mampu bersaing dalam industri kreatif.

“Bekal plus yang paling baik saat ini adalah kemampuan inovatif dan kreatif,” tutupnya. (Jau)

Comment