Categories: HeadlinesPontianak

2 Tahun Belum Tertangkap, Pengamat Hukum Soroti Status DPO Haji Tani di Bea Cukai Kalbagbar

KalbarOnline, Pontianak – Pengamat Hukum Kalimantan Barat, Hermasyah mempertanyakan keseriusan pihak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) dalam menangani kasus penyelundupan 100 ton rotan ilegal yang hendak dikirim ke Malaysia pada pertengahan Maret 2021 lalu.

Pasalnya, selang 2 tahun lamanya penyelidikan, pelaku utama sekaligus pemilik rotan ilegal yang diketahui bernama Haji Astani alias Haji Tani tersebut, belum berhasil ditangkap alias masih buron.

“Menariknya lagi, DPO ini sulit ditemukan. Saya tidak tahu, apakah sulit ditemukan atau tidak mau ditemukan. Padahal kalau mau ditemukan kan mudah aja,” ungkap Hermansyah, Jumat (2/12/2022) sore.

Ketua Program Magister Ilmu Hukum (PMIH) Universitas Tanjungpura itu pun menilai, dengan kemajuan teknologi sepesat sekarang, rasanya tidak sulit bagi Bea Cukai Kalbagbar untuk mengejar pelaku, Haji Astani alias Haji Tani tersebut.

“Dengan teknologi sekarang sebenarnya mudah. Di kepolisian ada cyber wars, cyber crime untuk melacak. Ini sangat mudah sekali. Jangankan sekadar melacak, apapun pembicaraan kita di HP, di WA, itu apapun sudah bisa terekam,” sindirnya.

“Artinya kalau benar ingin menegakkan hukum, saya pikir tidak ada kesulitan untuk hal ini. Sepanjang orang itu menggunakan teknologi komunikasi, handphone, saya pikir semudah itu juga orang itu dapat,” ucap Hermansyah menambahkan.

Kepala Seksi Penyidikan dan Barang Hasil Penindakan Kanwil DJBC Kalbagbar, Laurensius mengungkapkan, bahwa sampai saat ini pihaknya belum memperoleh perkembangan terbaru soal status pelaku utama penyelundupan rotan ilegal tersebut.

Dengan kata lain, lanjut dia, pelaku tersebut semestinya masih berstatus sebagai DPO (daftar pencarian orang).

“Saya tidak tahu terlalu banyak. Update terakhir yang saya tahu itu begitu. Seharusnya masih DPO. Cuma untuk mentersangkakan lagi, memproses, membuka proses penyidikan, kami perlu penelitian lagi sebelum kami masuk ke penyidikan,” kata Laurensius di Kantor DJBC Kalbagbar, beberapa waktu lalu.

“Kami perlu menggali lagi barang buktinya, saksi-saksinya dan yang berhubungan dengan itu baru kami tentukan,” sambung Laurensius.

Untuk diketahui, pada 21 Maret 2021 lalu, Kanwil DJBC Kalbagbar bersama Direktorat Penindakan dan Penyidikan, dan Pangkalan Sarana Operasi Tanjung Balai Karimun (PSO TBK) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ekspor hasil sumber daya alam berupa rotan batangan sebanyak 100 ton yang hendak dikirim ke Malaysia.

Rotan yang dimuat pada kapal KLM Buana Utama itu digagalkan di perairan Tanjung Datu, Kalimantan Barat sekitar pukul 01.30 WIB. (Jau)

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Pj Gubernur Harisson Harapkan HMI Kuat Secara Intelektual dan Mandiri Secara Finansial

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Badan Koordinasi (Badko)…

2 hours ago

Kodim Putussibau Razia Pemain Layangan di Wilayah Putussibau Kota

KalbarOnline, Putussibau - Anggota Kodim 1206/Putussibau beserta Satpol PP Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan razia penertiban…

4 hours ago

Jadi Tuan Rumah, Polda Kalbar Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan Kejuaraan Proliga Volley 2024

KalbarOnline, Pontianak - Polda Kalbar meminta kepada seluruh masyarakat Kalbar dapat mendukung dan turut memeriahkan…

4 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Kejurnas Angkat Besi di GOR Pangsuma Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson membuka kejuaraan nasional (kejurnas) angkat…

4 hours ago

Harisson Lantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalbar Periode 2024 – 2029

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson melantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalimantan Barat…

4 hours ago

Optimalisasi Peran Tim Pendamping Keluarga Cegah Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Peran keluarga perlu dioptimalkan dan menjadi entitas utama dalam pencegahan stunting. Untuk…

4 hours ago