Terminal Kijing Mempawah Jadi Salah Satu Daya Tawar di BIMP-EAGA

KalbarOnline, Pontianak – Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak yang terletak di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah dinilai bakal menjadi daya tawar yang cukup seksi dalam forum bergengsi tingkat Asia Timur atau BIMP-EAGA ke-25 di Kota Pontianak.

Pertemuan yang akan diikuti oleh sejumlah menteri ekonomi dari 4 negara–diantaranya Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia dan Filipina–akan berlangsung mulai tanggal 23 hingga 26 November 2022.

“Tentunya kita akan membahas mengenai potensi-potensi yang bisa kita jual ke pihak dari negara-negara yang ikut kegiatan ini. Banyak sekali potensi di Kijing yang bisa memancing investasi dari luar negeri,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, Rabu (16/11/2022).

Baca Juga :  Mentan Syahrul Yasin Limpo Nikmati Jogging di Taman Digulis Untan

Untuk diketahui, Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Keberadaanya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Selasa tanggal 9 Agustus 2022. Terminal Kijing memiliki luas lahan sekitar 130 hektare. Lahan seluas itu disiapkan oleh Pelindo guna menunjang berbagai kegiatan di sana.

“Itu bisa untuk menunjang kegiatan Terminal Kijing, dan itu bisa dimanfaatkan untuk misalnya ada investasi yang mau buat gudang, atau supply air, dan lain-lain,” terang Harisson.

Tak hanya Terminal Kijing, Harisson menyebut, banyak potensi lain dari kekayaan alam di wilayah Kalimantan Barat yang juga akan ditawar untuk dikerjasamakan dalam forum BIMP-EAGA tersebut.

Baca Juga :  Maudy Ayunda Banjir Kritikan Saat Berandai Jadi Menteri Pendidikan

“Tentu banyak sekali potensi yang bisa dikerjasamakan di Kalimantan Barat ini. Kita berharap melalui forum BIMP-EAGA ini, potensi-potensi itu bisa kerjasamakan,” ujarnya.

Disinggung soal persiapan penyelenggaraannya sendiri, Harisson menyampaikan sudah mencapai 95 persen. Namun sejauh ini, kata dia, masih terdapat sejumlah delegasi yang belum melakukan registrasi kedatangan.

“Sudah rampung dan kita sudah siap menerima tamu delegasi dari luar negeri. Tapi memang ada kendala bahwa tamu-tamu ini belum seluruhnya, baru sekitar 65 persen yang menyampaikan jadwal kedatangan mereka,” ujarnya.

“Yang lain masih belum menyampaikan jadwal kedatangan dan ini memang diperpanjang waktu registrasi sampai hari Jumat,” tambahnya. (Jau)

Comment