Pertina Kalbar Jegal Atlet Kubu Raya Tanding di Porprov, Sugianto: “Atlet Kecewa, Marah dan Menangis”

KalbarOnline, Kubu Raya – Persatuan Tinju Nasional Indonesia (Pertina) Kalimantan Barat (Kalbar) dituding telah menjegal atlet tinju asal Kabupaten Kubu Raya (KKR) dengan cara melarang mereka bertanding di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIII Kalbar.

Pengurus Pertina dan KONI Kubu Raya menilai bahwa keputusan Pertina Kalbar tersebut jelas-jelas telah mencederai semangat sportivitas olahraga dalam rangka mencari bibit atlet petinju Kalbar.

“Ini sama saja atlet tinju Kubu Raya didiskualifikasi,” jelas pengurus Pertina Kubu Raya, Sugianto saat konferensi pers, Sabtu (12/11/2022).

Padahal, tambah Sugianto, terdapat lima atlet tinju Kubu Raya yang sudah mempersiapkan diri dan berlatih sejak beberapa bulan lalu. Mereka siang dan malam telah latihan agar bisa meraih prestasi untuk Kubu Raya.

“Jelas ini membuat atlet kecewa, marah dan menangis. Keputusan Pertina Kalbar ini jelas merugikan bagi atlet,” sesalnya.

Disebutkan Sugianto, masalah ini dipicu dari konflik internal kepengurusan Pengkab Pertina Kubu Raya yang akan berakhir masa kepengurusannya. Kemudian menggelar musyawarah cabang (muscab), namun tidak dikeluarkan Surat Keputusan (SK) dari Pertina Kalbar.

Tiba-tiba Pertina Kalbar menginginkan calon lain untuk menjadi Ketua Pengkab Pertina Kubu Raya hanya melalui diskusi beberapa orang saja.

“Saya yang diamanahkan hasil dari muscab diminta untuk mengundurkan diri. Jelas hal ini saya harus diskusikan lagi dengan kawan-kawan. Bagi saya tidak masalah siapa pun yang ingin menjadi Ketua Pertina Kubu Raya. Namun masalah ini lebih baik diselesaikan setelah porprov. Kita fokuskan dulu ke atlet agar bisa bertanding,” ujarnya.

Baca Juga :  Kontingen O2SN SMP Kubu Raya Torehkan Prestasi Bertepatan di Hari Jadi ke-12

Ia pun sangat berharap agar para atlet Kubu Raya bisa diikutsertakan dalam Porprov Kalbar 2022, sebab ia menilai, ajang ini merupakan harapan atlet untuk mengasah kemampuannya lebih baik.

Somasi Pertina Kalbar

Senada dengan itu, Ketua KONI Kubu Raya, Ariono mengaku sangat menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, atlet yang didaftarkan sudah sesuai aturan yang ditetapkan.

“Kami mempertanyakan dasar apa yang menyebabkan atlet tinju asal Kubu Raya tidak boleh ikut dalam pertandingan tinju Porprov XIII Kalbar,” ungkapnya.

Dan lagi kata Ariono, jika ada persoalan di tingkat internal cabor Pertina, maka seharusnya itu bisa diselesaikan secara internal. Jangan lantas mengorbankan atlet yang bersemangat tinggi untuk mencapai prestasi.

KONI Kubu Raya, lanjutnya, akan mengeluarkan somasi kepada Pertina Kalbar dan meminta KONI Provinsi Kalbar untuk ambil alih pelaksanaan cabor tinju pada pekan olahraga tinju.

“Kami meminta agar larangan atlet tinju mengikuti porprov dapat dicabut. Sehingga atlet tersebut dapat berkompetisi dengan sehat, Sehingga dapat menjunjung sportivitas,” harapnya.

Baca Juga :  Wali Kota Edi Kamtono Ajak Warga Berperilaku Hidup Sehat

Ariono juga menegaskan, apabila permasalahan ini belum terselesaikan, dia meminta agar cabor Pertina tidak melaksanakan teknikal meeting yang akan digelar hari ini. Ariono berpendapat, bahwa atlet yang bertanding di Porprov Kalbar tidak hanya bertanding membawa nama cabor. Tapi juga nama masyarakat Kabupaten Kubu Raya.

“Atlet tinju Kubu Raya sudah memenuhi syarat. Telah didaftarkan melalui sistem baik, secara by data, entri by name, dan entri by number. Itu semua sudah lolos. Kami juga sudah menerima ID card, bahwa atlet tersebut sudah dinyatakan lolos verifikasi dan diizinkan untuk bertanding,” jelasnya.

Ariono menerangkan, keputusan “penjegalan” atlet Pertina Kubu Raya di ajang Porprov ke-XIII Kalbar ini baru diketahui pihaknya setelah mendapat surat  pada tanggal 10 November kemarin dari Pertina Kalbar.

“Ada surat dari Pertina (Kalbar, red) yang menyatakan bahwa atlet tinju Kubu Raya tidak boleh ikut kegiatan tinju Porprov Kalbar,” katanya.

Pasca mendapat surat dari Pertina Kalbar, KONI Kubu Raya pun kata Ariono telah mengutus tiga pengurus untuk menghadap dan berkomunikasi dengan Pengprov Pertina Kalbar dan berkoordinasi dengan Koni Kalbar.

“Hasilnya kurang menyenangkan. Tidak menemui titik terang dan terjadi deadlock (buntu),” ujarnya. (Jau)

Comment