Sekda Kapuas Hulu Hadiri Sosialisasi Pemanfaatan Jenis Ikan Dilindungi 

KalbarOnline, Putussibau – Sekretaris Daerah Kapuas Hulu, Mohd Zaini menghadiri sosialisasi jenis ikan dilindungi atau Apendiks Cites, di Hotel Grand Banana Putussibau, Kamis (27/10/2022)

Dimana kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Kalbar II, Yessy Melania, Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Muhammad Firdaus Agung Kunto Kurniawan,Kepala Pusat Karantina Ikan, BKIPM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Riza Priyatna.

Kemudian hadir pula Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wahju Rudianto, Anggota DPRD Kabupaten Kapuas Hulu serta kepala organisasi perangkat daerah terkait.

Dalam sambutannya, Mohd Zaini menyampaikan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi dalam pengelolaan sumber daya ikan dan dapat menjadi sektor unggulan perikanan, sehingga dapat membawa mensejahterakan kepada masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu.

Selanjutnya ia memaparkan, bahwa Kabupaten Kapuas Hulu memiliki luas perairan umum kurang lebih 450.257 Ha atau 3,27 % dari luas perairan umum Indonesia (13,3 Juta Ha), dimana mengandung potensi sumber daya perikanan yang cukup besar dan penting, baik sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat sekaligus sebagai produk unggulan daerah yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi rakyat menjadi lebih meningkat di masa yang akan datang.

Baca Juga :  Sekda Mohd Zaini Serahkan Satya Lencana kepada ASN Disdikbud Kapuas Hulu

“(Di Kapuas Hulu) terdapat 195 sungai dan anak-anak sungai, 148 danau, 27 merupakan danau lindung yang telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati dan beberapa danau lindung adat yang dikelola dengan kearifan lokal,” jelasnya.

Sekda juga menuturkan terkait fungsi ekologis yang dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu  lingkungan perairan dan sumber daya ikannya. Keseimbangan lingkungan perairan danau, ucapnya, memberikan dampak positif bagi kelestarian sumber daya ikan di dalamnya sekaligus sebagai reservoir (serapan dan cadangan air) bagi sistem perairan di landscape Kapuas Hulu.

Di danau lindung tersebut, lanjutnya, merupakan ekosistem ikan air tawar yang dihuni oleh kurang lebih 297 jenis ikan, beberapa diantaranya merupakan ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi seperti arwana (scleropages formosus), gabus (ophiocephalus striatus), jelawat (leptobarbus hoeveni blkr), toman (channa micropeltes), belida (chitala sp.), betutu (oxyeleotris marmorata blkr), tambakan (helostoma temminckii), lais (kryptopterus sp), patin (pangasius pangasius), baung (mystus nemurus), tapah (wallago leeri), , botia (botia macracanthus) dan lain-lain.

Baca Juga :  Bupati Kapuas Hulu Dampingi Wakil Gubernur Kalbar Salurkan Bantuan Pangan ke Warga Bunut Hulu

“Salah satu jenis ikan dilindungi di Indonesia karena populasinya di alam Liar semakin berkurang. Namun, beberapa upaya pelestarian telah dilakukan, salah satunya melalui peran masyarakat yang berada di sekitar danau lindung,” katanya.

Penetapan lebih dari 20 danau lindung yang ada di Kapuas Hulu merupakan upaya lainnya dari pemerintah daerah untuk menjaga kelestarian populasi ikan-ikan asli di Kapuas Hulu. Seperti ikan arwana, masih dapat dimanfaatkan asalkan mengikuti regulasi dan tata cara yang ada.

“Diharapkan dengan acara ini, masyarakat lebih mengetahui bagaimana tata cara pemanfaatan arwana tersebut. harapan kami adalah walaupun ikan arwana super red ini sudah dapat dikembangbiakkan oleh masyarakat, akan tetapi kami mengharapkan populasinya di alam semakin melimpah dan lestari,” ujarnya.

Selain itu, sekda juga menambahkan, bahwa sampai saat ini pemerintah belum mendapatkan retribusi PAD dari ikan arwana, namun ke depan diharapkan hal itu bisa terealisasi.

“Dan untuk ekspor, minta untuk saran dan masukan kepada Ketua Komisi Khusus Ikan Arwana Kapuas Hulu harus mempunyai nama, karena habitatnya arwana memang ada di Kapuas Hulu” pungkasnya. (Ishaq)

Comment