Kadiskop UKM Provinsi Sebut Volume Koperasi di Kalbar Alami Pertumbuhan 11 Persen

KalbarOnline, Pontianak – Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Provinsi Kalimantan Barat, Junaidi menyampaikan, bahwa volume usaha koperasi di Kalbar saat ini mengalami pertumbuhan sebesar 11,06 persen. Angka ini juga disusul dengan pertumbuhan aset sebesar 8,57 persen.

Hal itu disampaikan Junaidi saat membuka Rapat Anggota Tahunan Nasional Induk Koperasi Usaha Rakyat Tahun Buku 2021, di Star Hotel Pontianak, Minggu (09/10/2022).

“Untuk perkembangan koperasi di Kalimantan Barat, sampai dengan bulan Agustus 2022, mengalami pertumbuhan positif di sektor volume usaha dan aset,” ujar Junaidi.

“Sedangkan untuk jumlah anggota mengalami sedikit penurunan, terkoreksi sebesar 22,32 persen. Angka-angka tersebut dapat kita lihat pada portal satu data Kalbar,” tambahnya.

Baca Juga :  Diskop UKM Kalbar Berikan Pembinaan kepada Pengawas Internal KSP CU Khatulistiwa Bakti

Secara umum, Junaidi menggambarkan, bahwa perkembangan koperasi di Kalbar. Dimana per-tanggal 31 Agustus 2022 kemarin, Kalbar telah memiliki sebanyak 5.332 Koperasi, yang terbagi sebanyak  3.244 Koperasi aktif dan 2.088 koperasi lainnya tidak aktif. 

“Dengan total keanggotaan koperasi di Kalbar sejauh ini sudah mencapai 1.357.200 orang. Data tersebut berdasarkan sumber data online dan sistem dari Kemenkop dan UKM,” terangnya.

Junaidi pun menjelaskan, dari 3.244 unit koperasi aktif itu, sebagian besarnya didominasi oleh koperasi sektor riil dari jenis produsen sebanyak 1.437 unit atau 44,30 persen. Sementara koperasi konsumen sebanyak 1.385 unit atau 42,69 persen, koperasi jasa sebanyak 207 unit atau 6,38 persen, koperasi pemasaran sebanyak 52 unit atau 1,60 persen.

Baca Juga :  Gudang Kosong, 3 Bulan Distributor Minyak Goreng Tak Terima Pasokan dari Pabrik

“Adapun secara keseluruhan koperasi sektor riil berjumlah 3.081 unit atau 94,97 persen, sisanya adalah koperasi simpan pinjam sebanyak 163 unit atau 5,03 persen,” katanya.

Namun demikian, jika dilihat dari sisi jumlah aset, lebih didominasi oleh koperasi simpan pinjam, yaitu sebesar Rp 3,402 triliun atau 59,23 persen, dari total aset koperasi sebesar Rp 5,744 triliun. Tak hanya itu, lanjut Junaidi, koperasi simpan pinjam juga mendominasi volume usaha, yaitu sebesar Rp 6,633 triliun atau 80,30 persen dari total volume usaha Rp 10,617 triliun. 

“Dari data tersebut, potensi dan peluang untuk pengembangan koperasi sektor riil di Kalimantan Barat masih sangat besar,” pungkasnya. (Jau)

Comment