Categories: Pontianak

Pemkot Pontianak Susun Rencana Aksi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

KalbarOnline, Pontianak – Kelompok Kerja Perubahan Iklim Kota Pontianak mulai menyusun rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim Kota Pontianak. Penyusunan rencana aksi ini didampingi tim Center for Climate Risk and Opportunity Management Southeast Asia and Pacific (CCROM-SEAP) yang dipimpin Prof Rizaldi Boer dari IPB Bogor, yang merupakan bagian dari program kota percontohan Global Covenant of Mayors for Climate & Energy (GCoM) Asia Pacific.

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak, Eko Prihandono mengatakan, rencana aksi ini merupakan upaya Pemerintah Kota Pontianak beradaptasi dan berusaha memitigasi dampak dari perubahan iklim. 

Perencanaan ini, katanya, disusun berdasarkan data per kelurahan sehingga rencana aksinya lebih tepat sasaran. Apapun dampak perubahan iklim, akan diintervensi langsung di tingkat wilayah paling kecil.

“Penyusunan rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim ini merupakan komitmen Pemkot Pontianak untuk ambil bagian dalam mengatasi perubahan iklim global,” ujar Eko Prihandono ketika pembukaan Pelatihan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Tahap Dua Kota Pontianak, Senin (05/09/2022).

Eko Prihandono menambahkan perubahan iklim membawa dampak nyata di kehidupan. Tak terkecuali di Kota Pontianak. Misalnya intensitas hujan hingga peningkatan tinggi muka air pasang dirasakan langsung masyarakat. 

“Rencana aksi ini diharapkan membantu Kota Pontianak lebih tangguh dalam menghadapi perubahan iklim,” katanya.

Sementara itu, perwakilan GCoM Asia Pasific, M Ridwan mengatakan, selain penyusunan rencana aksi, pihaknya akan menjembatani pemerintah daerah dengan sumber-sumber pendanaan dari dalam dan luar negeri. Sehingga dapat membantu dalam mewujudkan rencana aksi yang diharapkan.

Sebagai informasi, Kota Pontianak terpilih sebagai salah satu kota percontohan GCoM di Indonesia selain Tangerang, Minahasa Utara, dan Medan. Sedangkan di seluruh Asia Tenggara ada 16 kota. GCoM Asia Project terdiri dari delapan negara yakni Jepang, Cina, Korea Selatan, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand dan India. Diharapkan dari kota-kota percontohan itu bisa terjalin sinergitas, saling sharing dan belajar. (Jau)

Sumber: Bappeda Kota Pontianak.

adminkalbaronline

Leave a Comment
Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Kantor Pertanahan Mempawah Ikut Tanam Pohon Serentak bersama Kementerian ATR/BPN

KalbarOnline, Mempawah - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada Tanggal 5…

3 hours ago

Setelah Pontianak, Disdikbud Kalbar Buka Dua SMA di Kubu Raya dan Bengkayang

KalbarOnline, Pontianak - Setelah membuka sekolah baru SMA Negeri 14 Pontianak di Kecamatan Pontianak Tenggara,…

5 hours ago

Marak “Manusia Silver” di Pontianak, Dokter Icha: Bisa Terkena Kanker Kulit

KalbarOnline, Pontianak - Keberadaan "manusia silver" masih banyak ditemukan di Pontianak, Kalbar. Hal ini mendapat…

6 hours ago

Sekda Ketapang Buka Sosialisasi Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati, Sekda Ketapang, Alexander Wilyo membuka kegiatan sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah…

6 hours ago

Peringati HUT ke-60, Bank Kalbar Gelar Donor Darah

KalbarOnline, Pontianak - Berbagai kegiatan digelar oleh Bank Kalbar dalam rangka memperingati ulang tahunnya (HUT)…

6 hours ago

Pj Bupati Kamaruzaman Apresiasi Ajang Pemuda Pelopor

KalbarOnline, Kubu Raya – Penjabat (Pj) Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman mengatakan, bahwa kepeloporan pemuda…

6 hours ago