Kalbar Dimonitor Langsung oleh Pusat untuk Aksinya Turunkan Stunting

KalbarOnline, Putussibau – Di hari kedua Kunjungan Kerja di Kabupaten Kapuas Hulu, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan memimpin Rapat Kerja Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kapuas Hulu bersama Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat, Forkopimda Kapuas Hulu dan camat se-Kabupaten Kapuas Hulu, di Aula Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (31/08/2022).

Wagub Kalbar yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalbar menyampaikan, bahwa stunting adalah salah satu masalah kesehatan dan Kalimantan Barat salah satu Provinsi dengan angka stunting yang cukup tinggi.

Baca Juga :  HKTI Harus Jadi Jembatan Kesejahteraan Petani Indonesia

“Kalimantan Barat ini di monitor dan  dipantau oleh pemerintah pusat akan aksinya dalam penurunan stunting. Ini merupakan tugas kita bersama, jadi bagaimana kita harus mampu bersinergi dan melibatkan seperti PKK, TNI, Polri, ikatan Bidan serta stakeholder lainnya,” katanya.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan berfoto bersama Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat, Forkopimda Kapuas Hulu dan camat se-Kabupaten Kapuas Hulu, di sela-sela Rapat Kerja Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kapuas Hulu, di Aula Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (31/08/2022). (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)
Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan berfoto bersama Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat, Forkopimda Kapuas Hulu dan camat se-Kabupaten Kapuas Hulu, di sela-sela Rapat Kerja Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kapuas Hulu, di Aula Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (31/08/2022). (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)

Insya Allah kalau kita bisa bekerja sama, maka penurunan angka stunting ini akan segera terwujud,” sambung Norsan.

Baca Juga :  Sekda Kubu Raya Buka Orientasi dan Penguatan Kapasitas Kader TPK Turunkan Stunting

Norsan kemudian menjelaskan, mengacu pada target nasional harus dapat menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 dari prevalensi stunting sebesar 27,67 persen di tahun 2019. 

“Adapun strategi nasional dalam percepatan penurunan stunting yaitu, menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi,” jelasnya. (Jau)

Comment