Semua Pasien yang Datang ke Normah Diperlakukan Seperti Keluarga

KalbarOnline, Singkawang – Patient Experience Coordinator Normah Medical Specialist Center, Muchlis Mufpeh Muchyie turut menghadiri kegiatan promosi wisata yang dilakukan oleh Sarawak Tourism Board di kota Singkawang, Selasa (23/08/2022).

Melalui keterangan persnya, Muchlis mengungkap secara singkat profil Rumah Sakit Normah atau Normah Hospital yang merupakan rumah sakit non profit milik pemerintahnya.

“Kita tidak mencari keuntungan dan dimiliki pemerintah Sarawak. Semua bisnis yang dilakukan di Normah Hospital hanya untuk kepentingan rumah sakit,” ujarnya.

Muchlis pun menyampaikan, bahwa rumah sakit yang ada di Malaysia bukan lah merupakan kompetitor terhadap rumah sakit yang ada di Indonesia. 

“Kita bukan untuk bersaing akan tetapi lebih kepada untuk menolong pasien. Apabila mereka tidak mendapatkan pengobatan karena tidak tersedianya fasilitas atau tenaga ahli mungkin jalan terbaik mereka dengan pergi ke tempat lain yang memiliki fasilitas yang bisa menangani penyakit tersebut,” jelasnya.

Baca Juga :  TP PKK Kayong Utara Peringati Hari Cuci Tangan Sedunia bersama Anak-Anak TP Pertiwi Sukadana

Tak hanya Normah, Muchlis mengatakan, bahwa banyak rumah sakit yang ada di Sarawak yang bisa menjadi opsi bagi pasien.

“Selalu orang akan mencari yang terbaik untuk diri mereka dan keluarga. Kita tidak pernah menganggap rumah sakit lain sebagai kompetitor kami, karena tidak ada kata kompetitor untuk sebuah rumah sakit,” katanya.

“Tujuan rumah sakit adalah untuk menolong orang, tujuan utama rumah sakit adalah membantu masyarakat agar setiap orang mendapatkan standar pelayanan kesehatan yang terbaik,” tambahnya.

Baca Juga :  Perkuat Jaringan di Singkawang, Sarawak Tourism Board Promosikan Wisata Medis Malaysia

Disinggung terkait kunjungannya ke Kota Singkawang, Muchlis Mufpeh menyampaikan kalau ia mengikuti ajakan dari STB lalu tourism Malaysia serta MHTC. 

“Sebagai bagian dari state government punya perusahaan istilahnya. Kita ikut serta kami datang ke sini untuk menyapa masyarakat Indonesia terutama yang ada di Kalbar. Karena banyak sekali sekitar 60 hingga 70 persen-pasien (Normah) berasal dari indonesia,” katanya.

“Kami say hello dengan mereka karena setelah beberapa tahun pandemi kita tidak bisa bertegur sapa dengan mereka. Kita berbahagia, dengan hadirnya kami ke sini seperti mengunjungi keluarga. Semua pasien yang datang ke Normah tidak kita perlakukan seperti pasien akan tetapi seperti keluarga,” tandasnya. (Jau)

Comment