Kasus Dugaan Pembunuhan Bendahara Koni KKU Temui Titik Terang, Pelaku 4 Orang

KalbarOnline, Pontianak – Kasus dugaan pembunuhan Bendahara KONI Kabupaten Kayong Utara (KKU), Ahmad Nurcholys (35 tahun) di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, mulai menemuk titik terang.

Salam Sholihun yang merupakan abang kandung dari Ahmad Nurcholys menyebutkan, berdasarkan informasi yang ia peroleh dari salah satu anggota kepolisian KKU, bahwa pelaku pembunuh adiknya telah tertangkap.

“Informasi (tertangkapnya pelaku, red) dari kepolisian Kayong Utara. Informasinya (pelaku) empat orang,” kata Salam, Rabu (10/08/2022).

Dari informasi yang dihimpun, empat orang pelaku tersebut diantaranya berinisial AP, DD, RA dan AG. Dari keempat pelaku yang menghabisi korban ini, salah satunya orang yang dikenal korban, yaitu pelaku AG. 

AG sendiri dikabarkan sempat melakukan pemusatan latihan tinju di sasana Daud Boxing Club milik Daud Cino Yordan beberapa bulan sebelumnya, karena pelaku AG waktu itu akan melakoni pertandingan ke luar negeri.

“Iya ada yang namanya AG, petinju itu. Ia (AG, red) anggota TNI (oknum, red),” terangnya.

Masih menurut keterangan yang didapat abang kandung korban, kalau pembunuhan Ahmad Nurcholys itu dilatarbelakangi bisnis percetakan uang palsu. Padahal informasi yang ia dapat, korban dan salah satu pelaku AG sempat berbisnis jual beli kendaraan.

Baca Juga :  Bupati Citra Resmi Lepas 86 Kontingen Pesparawi Berlomba di Tingkat Provinsi Kalbar

“Keluarga tau (bisnis mobil, red), dari istrinya (korban) tapi itu sudah lama. sudah satu tahunan begitulah. Terkait uang palsu tidak tahu,” ungkapnya.

Sepengetahuan Salam, almarhum adiknya memang sempat menagih uang kepada AG. Dia meminta uangnya dikembalikan. Namun kepergian almarhum ke luar Kalbar untuk menagih uangnya harus berakhir tragis.

“Almarhum inikan jual beli mobil sama AG, join gitu. Mungkin korban ini pengen berhenti, minta uangnya kembali. Mungkin karena ditagih terus (AG), sehingga tidak dikasi. Intinya ditagih, besarannya saya tidak tahu. Kemarin almarhum ini mengirim uang juga Rp 5 juta, untuk dibelikan motor Beat, tapi sampai sekarang motornya tidak ada. Padahal uang itu pun uang dari bapak,” terangnya.

Saat ini diakui Salam, kondisi istri korban masih sangat terpukul atas kepergian almarhum yang meninggal secara tragis. Begitu pula dengan ayah almarhum, yang masih sangat terpukul atas kepergian anak bungsu tersayangnya.

Baca Juga :  KPU Kayong Utara Lantik 129 Anggota PPS, Siap Sukseskan Pemilu Serentak 2024

“Istrinya masih berduka, kehilangan. Belum bisa menerima, dia (istri) masih menganggap almarhum ini masih hidup, hanya pergi kemana gitu. Kalau bapak masih sering nangis, mondar-mandir teringat terus sama almarhum. Kalau ibu sudah mulai baikan. Almarhum ini kesayangan bapak, sehingga merasakan kehilangan sekali,” tuturnya.

Bahkan anak almarhum satu-satunya yang berusia empat tahun masih sering menanyakan kepergian almarhum.

“Anaknya 1, umur 4 tahun. tadi malam nangis terus, nyari bapaknya,” ujar Salam.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban dari pihak Kepolisian, baik dari Kepolisian Bogor yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) maupun dari Kepolisian Polres Kayong Utara. Mengingat korban merupakan warga Kabupaten Kayong Utara.

Seperti diketahui sebelumnya, mayat Ahmad Nurcholys ditemukan tak bernyawa di bawah jembatan Kampung Arca, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu (30/07/2022) lalu.

Ia ditemukan oleh para wisatawan yang tak sengaja sedang melakukan swafoto (selfie) di sekitar lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP). (Jau)

Comment