BRIN: Serpihan Roket China Sudah Dievakuasi ke Pontianak

KalbarOnline, Sanggau – Pusat Riset Antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menerjunkan tim untuk meninjau dan memindahkan potongan besi pendorong roket China yang jatuh di kebun sawit milik warga Desa Pengadang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).

“Penelitian dari segi material, sudah ada rekan kami meninjau lokasi dan memindahkan puing ke kantor Pontianak. Material dan struktur puing tersebut akan diselidiki lebih lanjut,” kata Peneliti Bidang Astronomi/Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN, Rhorom Priyatikanto saat dihubungi, Jumat (05/08/2022). 

Rhorom menjelaskan, pemindahan potongan besi itu ke kantor BRIN di Kota Pontianak, juga dimaksudkan untuk memberikan edukasi publik. 

Baca Juga :  Isolasi Mandiri Tak Efektif, OTG Covid19 Akan Disediakan Tempat Khusus

“Setidaknya untuk edukasi publik akan perlunya kewaspadaan terhadap bahaya benda jatuh antariksa,” kata dia.

Lebih lanjut, Rhorom menerangkan, pihaknya juga masih mendalami terkait proses jatuhnya potongan roket tersebut. 

“Kami dari Pusat Sains Antariksa lebih fokus pada penelitian terkait orbit dan perkiraan waktu dan lokasi jatuh,” ujar Rhorom. 

Sementara itu, Tim Gegana Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Kalimantan Barat (Kalbar) juga telah melakukan identifikasi terhadap potongan besi pendorong roket China tersebut. Hasilnya, tidak ada kandungan radiasi dari serpihan roket yang ditemukan.

Baca Juga :  Setelah Diperkosa, Tantri Dibunuh Lalu Dikubur Ayah Tiri di Ladang

“Setelah dicek, benda tersebut tidak mengandung unsur radiasi dan bahan peledak,” kata Wakapolres Sanggau, Kompol Kombo kepada wartawan, Selasa (02/08/2022). 

Sebelumnya juga, Kapolres Sanggau AKBP Ade Kuncoro mengatakan, bahwa berdasarkan keterangan sejumlah warga, pada Sabtu (30/7/2022) sekitar pukul 23.09 WIB, terdengar suara gemuruh di langit. 

“Sebelum potongan besi itu jatuh, bagian warga Desa Pengadang memang mendengar suara gemuruh dari langit,” kata kata Ade kepada wartawan, Senin (01/08/2022). 

Ade mengatakan, dari keterangan pemilik lahan, potongan tersebut jatuh pada Minggu (31/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB. (Jau)

Comment