Tekan Penyebaran Wabah PMK, Distanakbun Ketapang Lakukan Vaksin Hewan Ternak

KalbarOnline, Ketapang – Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (Distanakbun) Kabupaten Ketapang terus melakukan pemantauan terhadap hewan ternak yang mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Tujuannya untuk mencegah agar PMK tidak menyebar ke ternak di wilayah lain.

Saat ini, di Kabupaten Ketapang terdapat tiga zona merah penyebaran PMK pada hewan ternak sapi, yakni di Kecamatan Muara Pawan, Benua Kayong dan Manis Mata, dengan total 182 ekor sapi yang telah terinfeksi PMK. Namun, dari angka itu belum ada yang mengalami kematian.

Kepala Distanakbun Ketapang, Sikat Gudag melalui Medik Veteriner Subkoordinator Kesmavet Distanakbun Ketapang, Eko Sutanto mengatakan, kalau saat ini kasus penularan PMK di Ketapang masih berlangsung, yakni sembilan ekor sapi di Desa Sungai Awan Kanan, Kecamatan Muara Pawan.

“Namun sudah tersisa delapan karena satu sudah dinyatakan sembuh dan sehat. Terhadap delapan ini terus kita pantau dan berharap tidak menyebar lagi ke kecamatan lain,” kata Eko, Selasa (05/06/2022).

Baca Juga :  Martin Rantan Jawab Pandangan Umum DPRD Ketapang Tentang Perubahan APBD 2020
Medik Veteriner Subkoordinator Kesmavet Bidang Peternakan Distanakbun Ketapang, Eko Sutanto
Medik Veteriner Subkoordinator Kesmavet Bidang Peternakan Distanakbun Ketapang, Eko Sutanto (Foto: Adi LC/KalbarOnline.com)

Ia mengungkapkan, terhadap kecamatan lain yang sebelumnya pernah ada kasus seperti di Benua Kayong serta Manis Mata, saat ini berdasarkan data, sudah tak ada kasus lagi.

“Khusus di Manis Mata kemungkinan besar memang sudah aman. Tapi tetap dipantau dan dikategorikan zona merah karena pernah ada kasus. Nanti butuh surveilans lebih lanjut untuk menentukan menjadi zona hijau,” jelasnya.

“Sementara untuk sebaran PMK di Benua Kayong, terindikasi masih ada, tapi tidak terdata petugas kita. Lantaran populasi ternak sapi di wilayah ini sangat banyak dan tersebar,” katanya.

“Kalaupun ada, karena tidak terdeteksi disebabkan ada peternak menganggap PMK penyakit biasa. Sehingga tidak melaporkan kepada petugas di lapangan dan itu menjadi kendala untuk mengetahui ada tidaknya kasus PMK di Benua Kayong,” ucapnya.

Baca Juga :  Empati, Polres Ketapang Terus Salurkan Bansos kepada Warga Terdampak Banjir

Eko juga mengatakan, kalau pihaknya juga telah melakukan vaksin di daerah yang masih bebas dari penularan PMK di Ketapang, yakni di Kecamatan Nanga Tayap dan Tumbang Titi yang merupakan benteng penyebaran PMK.

“Kita dapat jatah sebanyak 700 dosis vaksin, yang berhasil kita realisasikan 675 dosis vaksin, karena kendala kita jarak tempuh dan vaksin harus dilakukan pada hari itu juga,” ungkapnya.

Eko menambahkan, lantaran saat ini menjelang Hari Raya Idul Adha dan banyak masyarakat yang berkurban. Pihaknya juga aktif melakukan pemeriksaan di masjid-masjid dan ke peternak yang melaporkan adanya hewan untuk dikurbankan.

“Namun pemeriksaan tahun ini lebih intensif dibanding tahun-tahun sebelumnya. Langkah ini menyikapi adanya wabah PMK agar masyarakat tenang ketika berkurban. Kita ingin memberikan kepastian, bahwa hewan dan daging yang dikurbankan aman,” tutup Eko. (Adi LC)

Comment