Tumpahan Salok Sebagai Wadah Silaturahmi Sesama Masyarakat Sambas di Perantauan

KalbarOnline, Pontianak – Ketua Persaudaraan Sambas Serantau (PASS), Manto menyampaikan, bahwa Tumpahan Salok dapat dijadikan sebagai wahana untuk melampiaskan rindu karena saling tidak ketemu sekian lama.

“Forum itu biasanya disebut halal bihalal. Tapi kemarin kita mau melaksanakan halal bihalal masih ada larangan covid, jadi kita rancang dengan nama yang berbeda dan dilaksanakan di luar bulan Syawal,” ujar Manto dalam acara Tumpahan Salok Insanak Sambas Serantau, di gedung Pontianak Convention Center (PCC), Minggu (05/06/2022).

Oleh karenanya, pria yang juga menjabat selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kalbar ini mengatakan, melalui kegiatan itu, PASS bermaksud ingin menyambung kembali tali silaturahmi dengan sesama orang Sambas yang ada di perantauan, baik itu yang ada di Pontianak dan kabupaten/kota se-Kalbar, maupun di provinsi lainnya.

Baca Juga :  Pemkot Pontianak Minta Pertamina Tambah Kuota Elpiji Melon

“Jadi di forum ini bisa kumpul, tidak lagi secara virtual, tapi secara fisik kami ketemu. Dengan jalinan ini kami berharap, ikatan emosional dan psikologis kami akan semakin dekat,” kata Manto dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji itu.

Lebih lanjut Jalinan keakraban juga diharapkan bagi generasi baru yang ada di perantauan, khususnya orang-orang Sambas yang lahirnya tidak di Sambas, yang mana hal itu telah menyebabkan ikatan emosionalnya dengan Sambas menjadi kurang dan bahkan mulai mengalami krisis identitas.

“Apakah dia orang Sambas, orang Jakarta, atau orang Sanggau, orang Ketapang? Meskipun orang tua atau leluhurnya dari sambas. Dengan ikatan ini kita padukan mereka, sinergikan, sehingga nanti di berbagai kegiatan, di berbagai sektor, bisa disinergikan dan saling membantu,” harapnya.

Baca Juga :  Gubernur Sutarmidji Tuturkan Potensi Korupsi di Depan Ketua KPK

Dalam kesempatan itu, Manto juga menyinggung keinginan Gubernur Sutarmidji agar PASS dapat merajut potensi-potensi orang-orang Sambas yang ada di perantauan, untuk bersama membangun Kalimantan Barat.

“Beberapa potensi yang belum tereksploitasi dengan baik itu mesti diperbaiki. Membangun Sambas dari luar Sambas, itu juga jadi perhatian beliau (Sutarmidji). Karena menurut beliau, membangun Sambas tidak cukup hanya orang-orang yang sedang di Kabupaten Sambas, tapi kami-kami juga yang ada di luar sambas ini,” ucapnya. (Jau)

Comment