Siap-siap 2024, Sutarmidji Minta PPP Gelar Workshop Marketing dan Bedah Dapil Lanjutan

Siap-siap 2024, Sutarmidji Minta PPP Gelar Workshop Marketing dan Bedah Dapil

KalbarOnline, Pontianak – Politisi PPP yang juga Gubernur Kalbar, Sutarmidji, membuka secara resmi kegiatan “Workshop Marketing Politik dan Bedah Dapil” tingkat DPW PPP Provinsi Kalbar, Sabtu (04/06/2022), di Hotel Mercure Pontianak.

Ia pun meminta, agar PPP melakukan workshop marketing politik dan bedah dapil (daerah pemilihan) di tingkat lanjut, sebagai persiapan jelang Pemilu 2024.

“PPP memang harus melakukan itu (workshop marketing politik dan Bedah Dapil). Partai yang di-manage secara modern itu memang harus tahu kekuatan di dapil-dapil,” ujarnya saat membuka kegiatan “Workshop Marketing Politik dan Bedah Dapil” ujarnya.

Baca Juga :  Perbanyak Sekolah dan Guru di Daerah Terpencil Untuk Tingkatkan IPM

Terlebih, lanjut Sutarmidji, isu yang harus dihadapi antara satu dapil dengan dapil yang lain, itu tidak sama. Begitu pula karakter pemilih di satu dapil dengan dapil lainnya juga berbeda.

“Nah, pangsa pasar PPP di Kalbar ini cuma 60 persen. Karena hanya bisa bertarung di basis Muslim. di luar itu bukan tidak bisa, tapi sulit. Sehingga tantangannya akan lebih besar,” ujarnya.

“Tapi ini sudah betul (workshop dan bedah dapil). Apalagi PPP akan dibekali oleh Eep Saefulloh, dan beliau memang pakarnya. Jadi ini (workshop) baru pertama kali digelar PPP. Itu yang benar begitu,” ucap Sutarmidji.

Baca Juga :  Sutarmidji Sebut Masyarakat Kalbar Butuh Negarawan Bukan Politisi, Ini Alasannya

Sebagai orang yang berpengalaman terjun sebagai kontestan politik, Sutarmidji merasakan betul dinamika yang ada di setiap dapilnya, sehingga terobosan yang dilakukan oleh PPP itu pun harus terus dilanjutkan.

“Saya setiap maju di setiap konstelasi pemilihan di tingkat apapun, selalu memperhitungkan itu (marketing politik). Isu yang kita sampaikan, kemudian dapil yang harus kita perkuat, kemudian kekuatan kita di satu daerah itu di mana. Harus tahu semua,” ucapnya. 

“Beda daerah, beda isu yang dimainkan. Iya. Memang itulah namanya marketing politik,” tandasnya. (Jau)

Comment