BPBAT Mandiangin Adakan Temu Lapang Pembudidaya Ikan Air Tawar di Kabupaten Sintang

KalbarOnline, Sintang – Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin melakukan temu lapangan dengan para pembudidaya ikan air tawar yang ada di Kabupaten Sintang.

Temu Lapang ini diikuti oleh 70 orang peserta dari pembudidaya ikan dan mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Sintang serta penyuluh perikanan Kabupaten Sintang. 

Hadir dari pemerintahan, diantaranya Anggota Komisi IV DPR RI, Yessy Melania, Kepala UPT Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut, Kepala Bidang Perikanan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sintang. 

Temu lapang ini bertujuan agar pembudidaya ikan bertambah wawasannya dan mampu mengatasi permasalahan yang timbul dari proses budidaya serta menjadi motivasi bagi generasi milenial untuk memulai usaha budidaya ikan.

Yessy, dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya sangat mendukung perkembangan budidaya ikan di kabupaten Sintang. Dia menyebut, pada tahun 2021 KKP telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat diantaranya dua paket bioflok, satu unit mesin pembuat pakan ikan, dan ribuan benih ikan di Kabupaten Sintang. 

Baca Juga :  Tekan Inflasi, Pj Gubernur Kalbar Tinjau Operasi Pasar di Sintang

Rencananya pada 2022, KKP akan menyalurkan kembali dua paket bioflok, satu unit mesin pembuat pakan ikan, dan 250 ribu benih ikan yang akan diberikan kepada masyarakat perikanan di Sintang.

“Saya berharap Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin memastikan keberlanjutan program ke masyarakat. Masyarakat wajib dibina dan aktif bertanya agar setiap program bantuan sukses dan menghasilkan dampak di masyarakat,” ujarnya. 

Kepala BPBAT Mandiangin, Evalawati menuturkan, bahwa Ditjen Perikanan Budidaya mempunyai beberapa program prioritas, seperti kampung perikanan budidaya, bantuan bioflok, dan bantuan benih. 

Baca Juga :  FKUB Sintang Imbau Masyarakat Tidak Terpancing dan Tetap Menjaga Kebersamaan Dalam Menyikapi Isu SARA

“Pada tahun 2022 untuk benih sudah masuk usulan hampir 1 juta ekor dan untuk mengirim benih dari BPBAT Mandiangin ke Kalimantan Barat tentu saja sangat jauh, butuh biaya besar, dengan resiko kematian juga tinggi. Sebagai bentuk keseriusan, kami bekerja sama dengan Dinas Perikanan Provinsi, Unit Pembenih Rakyat dan BPBAPL Anjongan untuk memproduksi benih ikan lele dan nila,” katanya.

“Saya berharap bapak ibu yang hadir disini dengan telah mengikuti temu lapang ini bisa memberikan motivasi dengan keberhasilan budidaya  yang nanti didapat bisa menjadi contoh di masyarakat sekitar, sehingga kita berharap perikanan budidaya dapat berkembang dengan pesat dalam waktu yang tidak begitu lama”. Tambahnya menyampaikan pesan kepada peserta temu lapang,” katanya. (Jau)

Comment