Keriang Bandong, Tradisi Budaya Melayu Jelang Lebaran

Wabup Farhan nyalakan Keriang Bandong

KalbarOnline, Ketapang – Selain ziarah kubur, salah satu tradisi masyarakat Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Ketapang menjelang Idulfitri yaitu permainan Keriang Bandong.

Nama Keriang Bandong sebenarnya diambil dari kata Keriang dan Bandong. Keriang diambil dari nama serangga yang sangat menyukai serangga. Sedangkan kata Bandong berasal dari kata berbondong-bondong. Hal ini dikarenakan kebiasaan keriang yang selalu datang berbondong-bondong mendatangi cahaya.

Keriang bandong ini hanya dimainkan di bulan Ramadan saja yang biasa dimulai pada hari ke-21 Ramadan hingga menjelang Hari Raya Idulfitri.

Baca Juga :  Pererat Kebersamaan, PT Lestari Abadi Perkasa Gelar Buka Puasa Bersama 

Dari hal itu Wakil Bupati Ketapang Farhan menyatakan, jika situasi pandemi reda tahun depan PLK Negeri Matan Tanjung Pura akan melaksanakan Festival Keriang Bandong yang merupakan salah satu upaya merawat dan melestarikan tradisi budaya Melayu.

Pernyataan tersebut dikatakan Farhan usai buka bersama dengan 50 anak yatim piatu yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Lawang Kekayun (PLK) Negeri Matan Tanjung Pura Ketapang di Pendopo Wakil Bupati Ketapang, Rabu, 28 April 2022.

Selain itu Farhan juga menyalakan Keriang Bandong bersama Ketua MABM Ketapang, Dewan Penasehat IKKRAMAT, Ketua IKKRAMAT, Ketua Perkumpulan Lawang Kekayun, dan Camat Delta Pawan.

Baca Juga :  Plt Bupati Pimpin Apel Operasi Aman Nusa II Kapuas 2020 di Ketapang

Sementara Ketua PLK Negeri Matan Tanjung Pura Ketapang Agus Kurniawan mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian kerja manfaat perkumpulan, yakni manfaat secara sosial.

“Insya Allah, tradisi orang-orang Melayu ini akan terus kita lestarikan. Semoga pandemi cepat berlalu sehingga kita dapat mengadakan dengan event yang lebih besar, seperti festival Keriang Bandong, yang akan melibatkan banyak ormas dan komunitas,” tutupnya. (Adi LC)

Comment