Kelompok Meriam Karbit Pontianak Terkendala Dana dan Bahan Baku

KalbarOnline, Pontianak – Sejauh ini, kelompok meriam karbit di Kota Pontianak masih menemukan sejumlah kendala, terkait upaya dalam mempertahankan tradisi permainan tradisional itu.

Kendala utama yang dihadapi para kelompok-kelompok meriam karbit yaitu mendapatkan bantuan dana dari sejumlah donatur dan perusahaan yang ada.

Berdasarkan dari pengalaman mereka, banyak perusahaan yang kerap menolak proposal bantuan dari kelompok-kelompok meriam karbit.

“Masalah pendanaan masih menjadi kendala kelompok meriam. Kita harapkan kerjasama dari perusahaan, setidaknya perusahaan bisa mengalokasikan dana CSR-nya melalui forum, nanti dana tersebut akan kita salurkan ke kelompok-kelompok meriam karbit,” kata Fazri Udin, Ketua Forum Komunikasi Seni dan Budaya Meriam Karbit Kota Pontianak, Sabtu, 23 April 2022.

Baca Juga :  Petugas Lapas Singkawang Gagalkan Penyelundupan 42 Paket Sabu dalam Minuman Cincau

Besar kemungkinan, akibat kendala pendanaan itulah, pada tahun ini, jumlah kelompok meriam karbit sudah mulai berkurang. Di mana pada tahun 2019 ada sekitar 42 titik permainan meriam karbit. Namun untuk tahun ini hanya 25 titik saja.

“Padahal jika kita lihat, di tahun lalu juga tidak diadakan festival dan dalam keadaan Covid-19, tapi antusias kelompok meriam karbit sangat tinggi. Tapi kita yakin kelompok meriam karbit lainnya tetap semangat,” kat Fazri Udin.

Forum Komunikasi Seni dan Budaya Meriam Karbit Kota Pontianak yang mewakili para kelompok meriam karbit inipun merasa khawatir tradisi meriam karbit lama kelamaan akan hilang. Sebab tak hanya masalah pendanaan, kendala lainnya adalah material meriam karbit yang berbahan kayu balok dan rotan rupanya cukup mahal dan sulit mereka dapatkan.

Baca Juga :  Tiga Kelurahan di Pontianak Tenggara Wakili Kota Pontianak Ikuti Lomba KG PKK Tingkat Provinsi Kalbar

Dia mengaku, memang saat ini ada kelompok meriam karbit yang sudah beralih menggunakan paralon. Namun menurutnya perubahan tersebut bakal mengurangi nilai seni dan budaya dari meriam karbit yang sebenarnya.

“Hal ini juga yang menjadi kekhawatiran kita, jangan sampailah budaya kita pudar di telan zaman, apalagi material meriam karbit dari kayu balok pun sudah ada yang berubah,” ujar Fazri Udin.

Forum Komunikasi Seni dan Budaya Meriam Karbit Kota Pontianak berharap pemerintah dan stakeholder terkait bisa menanggapi keluhan mereka terkait bahan baku meriam karbit. Dengan memberikan kemudahan untuk mendapatkan kayu balok.

Comment