Infrastruktur Jalan dan Jembatan Tetap Prioritas, Sutarmidji: Ada Beberapa Daerah yang Akan Tuntas

KalbarOnline, PontianakInfrastruktur jalan dan jembatan menjadi prioritas utama pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di tahun 2023.

Gubernur Kalbar Sutarmidji mengungkapkan, usulan dari daerah kabupaten/kota dalam Musrenbang RKPD rata-rata memang persoalan jalan.

“Usulan daerah rata-rata memang infrastruktur,” kata Sutarmidji, kemarin.

Seperti misalnya usulan Kabupaten Bengkayang terkait jalan Suti Semarang. Menurut Sutarmidji, ruas jalan tersebut setiap tahunnya selalu dianggarkan. Namun menurutnya yang paling mendesak dibangun di ruas Jalan Suti Semarang adalah jembatan.

“Tahun ini kita akan bangun 3 jembatan bailey di Kapuas Hulu dan 2 di Kabupaten Melawi dulu. Suti Semarang ini yang paling mendesak adalah jembatan-jembatan supaya lebih lancar, jalannya terus kita bangun. Jalan bagus kalau jembatan tidak ada, bagaimana mau menyeberang,” kata Sutarmidji.

Tahun depan Sutarmidji memastikan akan memprioritaskan jembatan di ruas Jalan Suti Semarang. Namun menurutnya jika di perubahan anggaran masih memungkinkan, maka akan langsung ditangani.

Sementara ruas Jalan Singkawang-Bengkayang yang turut disampaikan Bupati Sebastianus Darwis menurut Sutarmidji setiap tahun juga dianggarkan.

“Tahun ini dianggarkan, tahun depan akan kita tingkatkan anggarannya supaya bisa mendukung kelancaran transportasi,” kata Sutarmidji.

Sementara di Kabupaten Kayong Utara, beberapa ruas jalan tetap menjadi prioritas. Seperti misalnya ruas Jalan Siduk-Sukadana, Sukadana-Melano, Melano-Teluk Batang.

Sejatinya jalan tersebut telah diusulkan menjadi jalan nasional. Hanya karena masih dalam proses pengusulan, semua pihak seakan-akan lepas tangan semua. Sementara jalan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat.

“Sehingga saya bilang sudahlah mau dijadikan jalan nasional atau tidak, provinsi tetap tangani. Minimal jalannya fungsional. Nanti Teluk Batang ke arah Sukadana, kemudian Sukadana ke arah Teluk Batang prioritas tahun depan. Jadi 2 sisi dibangun. Tapi saya minta jangan pelebaran dululah, peningkatan jalan dulu, asal daya dukung lancar, tidak banyak lubang-lubangnya,” timpal Sutarmidji.

Baca Juga :  Gandeng Remaja, Polsek Menjalin Lakukan Patroli Dialogis

Sutarmidji tak ambil pusing apakah jalan tersebut disetujui atau tidak menjadi jalan nasional. Sebab pasca diusulkan menjadi nasional pun sampai saat ini belum ada tindaklanjut dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PUPR.

“Harusnya sudah jadi jalan nasional. Itukan menghubungkan 4 kabupaten/kota. Tapi tidak jadi perhatian,” kata Sutarmidji.

Sementara di Kabupaten Kubu Raya, Sutarmidji menargetkan ruas Jalan Rasau Jaya sampai ke Pelabuhan Penyeberangan Feri tuntas di tahun 2022 ini.

“Tahun ini yang kita selesaikan ruas Jalan Rasau Jaya sampai pelabuhan penyeberangan feri. Supaya mobilisasi angkutan kebutuhan pangan lancar.  Kemudian dilanjutkan ke Teluk Batang, tahun depan akan jadi prioritas,” jelas Sutarmidji.

Sutarmidji turut memastikan bahwa kerjasama pembukaan jalan baru dengan TNI akan terus berlanjut. Seperti misalnya Jalan Perawas yang kini sudah bisa dilalui, hanya saja masih harus terus dimaksimalkan.

Pembukaan Jalan Perawas ini, kata Sutarmidji, akan dilaksanakan kembali oleh pihaknya bersama TNI. Menurut Sutarmidji, jika sudah selesai dan bisa dilalui, maka akan memangkas waktu perjalanan dari Kayong Utara ke Kota Pontianak atau sebaliknya.

“Karena sekarang ini dari Pontianak-Rasau Jaya-Feri Penyeberangan-Teluk Batang-Sukadana itu bisa memakan waktu 11 jam. Nanti kalau Jalan Perawas itu sudah jadi, dari Melano itu hanya enam jam ke Pontianak,” kata Sutarmidji.

Baca Juga :  Bazar Minyak Goreng Serentak se-Kota Pontianak, Yanieta: 2 Liter per KK

Kemudian jalan provinsi di Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau ditargetkannya selesai tahun depan. Sebab menurut Sutarmidji, panjang ruas jalan yang dibangun itu sudah tidak terlalu panjang. Pengerasan jalan pun sudah dilakukan, hanya tinggal dilakukan pengaspalan.

Termasuk jalan provinsi dari Kota Pontianak ke arah Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Ini sekaligus untuk mendukung rencana pembangunan Jembatan Kapuas III, maka jalan tersebut harus dilebarkan.

Proses pelebaran jalan yang akan menjadi jalan lingkar luar Kota Pontianak itu diakui Sutarmidji sudah dimulai dilaksanakan.

“Kalau jalan provinsi di Kota Pontianak ini sebetulnya tak banyak, hanya yang belum tuntas Jalan H. Rais A Rahman yang akan kita buat 16 meter, itu untuk mendukung menuju Jembatan Kapuas III,” kata Sutarmidji.

“Saya rasa ada beberapa daerah yang jalan provinsinya akan selesai,” kata Sutarmidji.

Dirinya pun memastikan, pembangunan infrastruktur dengan kualitas terbaik akan terus dilakukannya. Meski progresnya lamban, namun dirinya ia ingin infrastruktur yang dibangun memiliki kualitas terbaik.

Upaya peningkatan jalan tidak akan menggunakan metode atau cara yang asal mengejar capaian perbaikan, tetapi kualitasnya harus lebih diperhatikan.

“Kami harus menjawab kebutuhan daerah yakni angkutan di atas 12 ton. Selama ini, daya dukung jalan kita hanya delapan ton sehingga ke depan harus ditingkatkan menjadi di atas 12 ton,” pungkasnya.

Comment