Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal Dunia di Kebun Sawit di Manis Mata

KalbarOnline, Ketapang – Warga Desa Asam Besar, Kecamatan Manis Mata, Ketapang dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki di areal perkebunan kelapa sawit milik PT Harapan Sawit Lestari (HSL), Selasa, 5 April 2022.

Mayat yang sudah mulai membusuk itu diketahui bernama Matias Mona (65), warga Desa Asam Besar, Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang. Saat ini mayat tersebut telah dievakuasi serta lokasi penemuan telah dilokalisir oleh polisi.

Kapolres Ketapang AKBP Yani Permana melalui Kapolsek Manis Mata IPTU Oscar mengatakan, penemuan mayat itu diketahui pertama kali oleh Inten Dwi Rahayu (32), warga Desa Asam Besar, Kecamatan Manis Mata yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan di Perusahaan Sawit PT HSL.

Baca Juga :  Daftar di PDIP, Yudo Sudarto Siap Maju Di Pilkada Ketapang 2020

“Saksi ini pada hari Selasa, 5 April kemarin, hendak pergi bekerja di areal perkebunan sawit PT HSL, dan sesampainya di areal kebun sawit Blok L13, saksi menemukan sesosok mayat dengan posisi tertelungkup di bawah pohon sawit,” kata Oscar, Rabu, 6 April 2022.

Oscar menyebutkan, kalau setelah menemukan mayat tersebut, saksi langsung melaporkan hal tersebut kepada mandor perusahaan yang selanjutnya dilaporkan ke pimpinan manajemen perusahaan dan dilanjutkan melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Manis Mata.

Polsek Manis Mata langsung melakukan olah TKP serta memeriksa beberapa saksi termasuk keluarga korban. Berdasarkan keterangan istri korban, korban pergi dari rumah pada hari Minggu, 27 Maret 2022 dan sejak saat itu tidak kembali lagi ke rumah.

Baca Juga :  Polres Ketapang Akan Tindak Tegas Penimbun BBM

Oscar juga mengatakan, berdasarkan keterangan istri dan keluarga korban bahwa semasa hidupnya korban memiliki riwayat sakit paru paru sehingga sering mengeluh sakit.

Sementara dari hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh Puskesmas Manis Mata tidak ditemukan tanda-tanda akibat kekerasan dan diperkirakan bahwa korban diduga meninggal akibat penyakit paru-parunya kambuh serta sesak nafas.

“Keluarga korban pun menolak untuk dilakukan visum dan autopsi terhadap jasad korban. Keluarga mengatakan sudah ikhlas atas kematian korban,” pungkasnya. (Adi LC)

Comment