Sosok Google Doodle Hari Ini: Herawati Diah, Jurnalis Perempuan Terkemuka di Indonesia

KalbarOnline.com – Kalau kita membuka internet atau Google hari ini, akan ada gambar di Google Doodle, sosok seorang perempuan. Siapa dia? Dia adalah Herawati Diah, seorang jurnalis perempuan terkemuka di Indonesia.

Hari ini, 3 April 2022 adalah peringatan ulang tahun Herawati Diah ke-105. Diah lahir pada 3 April 1917 di Belitung.

Di sana Diah menghabiskan sebagian masa kecilnya. Ayah Herawati Diah seorang dokter bernama Latip, yang bekerja sebagai tenaga kesehatan pada perusahaan Belanda Biliton Maatschappij.

Sementara ibunda Herawati Diah adalah Alimah, kakak dari Achmad Subardjo yang di kemudian hari menjadi Menteri Luar Negeri RI pertama.

Baca Juga :  Tim Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Semparuk Sambas

Lalu bagaimana ia bisa menjadi jurnalis dan aktivis perempuan? Yuk, berkenalan dengan sosoknya!

Doodle hari ini merayakan HUT ke-105 Siti Latifah Herawati Diah, seorang jurnalis terkemuka Indonesia.

Pada tahun 1955, Herawati Diah ikut mendirikan The Indonesian Observer, surat kabar berbahasa Inggris pertama di negara ini.

Sebagai satu-satunya publikasi berbahasa Inggris di Indonesia selama lebih dari satu dekade, majalah ini menangkap aspirasi dan kesulitan bangsa yang baru merdeka untuk khalayak global.

Herawati belajar jurnalisme di Barnard College di New York. Setelah lulus ia kembali ke Indonesia pada tahun 1942, tak lama sebelum Revolusi Nasional Indonesia berlangsung, dan menjadi reporter untuk newswire United Press International (UPI).

Baca Juga :  Pemprov Kalbar Gencarkan Vaksinasi Covid-19: Midji Ajak Masyarakat Daftarkan Diri

Diah menikah dengan sesama jurnalis Burhanuddin Mohammad “BM” Diah, yang kemudian menjadi Menteri Penerangan pada tahun 1968.

Herawati Diah menggunakan koneksi diplomatiknya untuk melindungi monumen budaya Indonesia. Dia memimpin upaya untuk mendeklarasikan Kompleks Candi Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Diah juga dikenal sebagai seorang advokat yang kuat untuk hak-hak perempuan. Dia mendirikan beberapa organisasi perempuan, termasuk Gerakan Pemberdayaan Suara Perempuan, yang memobilisasi perempuan Indonesia untuk memilih.

Karya seni hari ini merayakan warisan Herawati dan jalan yang dia buka untuk perempuan di Indonesia.

Comment