SD Swasta Bumitama Metro Kendawangan Kempanyekan Konservasi Air, Arjuna: Air Bekas Cuci Tangan Dimanfaatkan untuk Membersihkan Toilet

KalbarOnline, Ketapang – SD Swasta Bumitama Metro Kendawangan, sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Kalbar di PT GKG BGA Group wilayah VI, Desa Banjar Sari, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang menggelar kampanye konservasi air.

Kepala SD Swasta Bumitama Metro Kendawangan M Arjuna mengatakan, kegiatan kampanye konservasi air ini merupakan upaya pihaknya dalam menanamkan disiplin penggunaan air kepada anak didik sejak dini.

“Konservasi sumber daya air adalah usaha untuk memelihara kebersihan dan ketersediaan air supaya terjaga dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang,” kata Arjuna, Rabu (30/3/2022).

Arjuna mengatakan, UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 menyebutkan bahwa sumber daya air merupakan bagian dari kekayaan alam yang dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

Baca Juga :  Ada Moment Berdeda di Pembukaan Pensi Budaya Dayak di Ketapang, Lagu Indonesia Raya Dinyanyikan Dengan Lirik Berbeda

“Meskipun negara Indonesia mempunyai ketersediaan air yang melimpah dibandingkan negara-negara lain. Tapi apabila tingkat kesadaran warga Indonesia dalam menghargai sumber daya air kurang, maka lama kelamaan air berkurang dan menjadikan krisis air,” ingat Arjuna.

Ia menyebut, kalau untuk penghematan air maka di sekolah diadakan kampanye konservasi air. Dengan pembiasaan penghematan air  dan untuk mengingatkan kepada warga sekolah dan menempelkan stiker ”Matikan Kran Bila Air Tidak Digunakan”.

Baca Juga :  Peduli Gapura Tapal Batas Kalbar-Kalteng, Kodim 1203/Ketapang Gelar Bhakti TNI

“Slogan -slogan ini kita tanamkan kepada anak didik dan warga sekolah agar terbiasa berhemat air baik di lingkungan sekolah maupun tempat tinggalnya,” jelas Arjuna.

Selain menjaga ketersediaan air, kata Arjuna, pihak sekolah juga membuat lubang biopori berbentuk silinder ke dalam tanah yang berfungsi untuk menampung resapan air guna meminimalisir genangan air.

“Sekolah juga memanfaatkan air yang sudah digunakan, misalnya air bekas wudhu untuk menyiram bunga. Air bekas cuci tangan dimanfaatkan untuk membersihkan toilet,” ungkap Arjuna.

Ia berharap, semua warga sekolah ikut andil dalam kegiatan sekolah untuk menjaga ketersediaan air di lingkungan sekolah. (Adi LC)

Comment