Merdeka Sinyal 2024, Kurniawan: Internet 4G

KalbarOnline, Sintang – Pemerintah mencanangkan pembangunan infrastruktur digital yang menjadi fondasi utama transformasi digital. Demi merdeka sinyal 2024.

“Pemerintah ingin memastikan pembangunan infrastruktur telekomunikasi dapat dilakukan secara merata di semua level. Sehingga di akhir 2024, kita dapat merdeka sinyal, di seluruh tanah air,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sintang, Kurniawan.

Ia menyampaikan hal tersebut saat peresmian Menara Induk Poin of Integration Base Transceiver Station (PoI BTS) Universal Service Obligation (USO) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfi RI di Kompleks Gedung Serbaguna, Senin )28/3/2022)

Dalam kesempatan tersebut Kurniawan mengungkapkan, saat ini tercatat 73 persen penduduk Indonesia sudah terhubung dengan internet.

Baca Juga :  Pemkab Sintang Siapkan Diri Pelaksanaan Gala Desa

Untuk mendukung hal tersebut, Kominfo sudah membangunan menara Base Transceiver Station (BTS) dengan prioritas di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).

“Kabupaten Sintang termasuk daerah 3T yang sangat membutuhkan jaringan telekomunikasi terutama sinyal internet berbasis 4G untuk mendukung produktivitas, daya saing dan kemajuan daerah,” kata Kurniawan.

Sampai saat ini, di Kabupaten Sintang sudah terbangun 77 BTS. Tahun 2016-2020 terbangun 44 BTS. Pada 2021 sedang dibangun 33 BTS dan 2022 sedang dilakukan survery akhir 50 titik BTS.

“Sehingga di akhir tahun 2022 ini, akan ada 127 BTS di Kabupaten Sintang,” jelas Kurniawan.

Baca Juga :  Kepengurusan Ranting PDI Perjuangan se-Kecamatan Sintang Terbentuk

127 BTS ini, kata Kurniawan, belum setengah dari 391 desa di Kabupaten Sintang. Artinya baru 43 persen saja desa yang memiliki BTS.

Selain itu, di Kabupaten Sintang juga ada 129 menara provider swasta dengan 5 penyedia jasa.

“Keberadaan BTS dan provider swasta menjadi simpul jaringan komunikasi dan mendukung Kabupaten Sintang merdeka sinyal pada 2024,” terang Kurniawan.

Saat pandemi Covid-19 ini, menurut Kurniawan, kebutuhan akan sinyal sangat tinggi karena interaksi sosial secara faktual dibatasi dan didorong interaksi yang virtual didukung adanya jaringan komunikasi yang lancar.(*)

Comment