Hary Agung Perkirakan Gelombang Ketiga Covid-19 di Kalbar Menurun 2 Bulan Ke Depan

KalbarOnline, Pontianak – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Hary Agung Tjahyadi menyampaikan bahwa per tanggal 12 Maret 2022 tambahan kasus konfirmasi harian Covid-19 mencapai 473 kasus, dan kasus sembuh 487 orang, dan 2 kasus meninggal masing-masing di Kabupaten Kapuas Hulu dan Landak.

Hary Agung mengatakan, untuk sebaran pasien covid-19 di Kalbar sampai 12 Maret 2022 mencapai 5.839 kasus konfirmasi aktif. Di mana kasus konfirmasi yang dirawat di rumah sakit sebanyak 142 orang, kasus aktif yang isolasi mandiri sebanyak 5.697 orang, kasus sembuh 487, dan meninggal 2 orang.

Total sampai saat ini kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar mencapai 59.985 kasus, kasus sembuh 53.007 kasus, kasus aktif ssbanyak 5.839 kasus dan kasus meninggal 1.112 orang.

Hary Agung mengatakan, dari total kasus konfirmasi yang ada di Kalbar, kelompok umur tertinggi yang tertular Covid-19 yakni pada usia lansia 60-64 mencapai 14,3 persen, usia 65-69 mencapai 6,6 persen, dan usia 70-74 mencapai 1,9 persen.

Baca Juga :  Pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I Ubah Wajah Pontim

Hary Agung mengatakan, Kalbar sudah masuk pada gelombang ketiga pandemi Covid-19 sejak 2 Februari 2022 lalu yang mulai ada kenaikan kasus mencapai 1.005 kasus.

“Belajar dari pengalaman kasus pada gelombang kedua terjadi kenaikan kasus 40 hari ke depan pada 6 Agustus 2021 sampai kasus tertinggi dan mulai akan turun dengan membutuhkan waktu sekitar 2 bulan,” kata Hary Agung, Minggu, 13 Maret 2022.

Sedangkan untuk gelombang ketiga sudah mulai sejak 2 Februari 2022. Dengan hitungan puncaknya akan terjadi setelah 40 hari kemudian, dan memang terhitung jatuh pada 12 Maret 2022.

“Kasus tertinggi telah terjadi pada minggu lalu sebagai puncaknya. Kalau melihat kasus aktif dan kasus harian mudah-mudahan minggu depan tren nya menurun kalau belajar dari gelombang kedua,” kata Hary Agung.

Ia meminta agar tingkat kewaspadaan harus terus dilakukan dan jangan kendor untuk tetap menjaga jangan sampai terjadi kenaikan kasus seperti puncak tertinggi penambahan kasus yang sudah terjadi.

Baca Juga :  RSUD SSMA Gelar Halal Bihalal, Pererat Silaturahmi Sesama Pegawai

Sedangkan untuk Angka positivity rate per 12 Maret 2022 cukup tinggi. Berada di angka 23,47 persen dan masih sama dengan angka pada minggu lalu.

“Jadi penurunannya tidak langsung turun drastis tapi secara perlahan kira-kira dua bulan. Masalah nya dua bulan ke depan kita akan dihadapkan dengan puasa dan lebaran ini harus diwaspadai,” kata Hary Agung.

Meskipun melakukan aktivitas keagamaan seperti menyambut puasa dan hari raya Idulfitri masyarakat harus tetap menjaga prokes supaya proses penurunan kasus dua bulan ke depan itu tetap terjaga.

Hary Agung mengatakan, walaupun tidak terjadi penurunan secara langsung, namun prediksi berdasarkan pengalaman yang sudah terjadi pada gelombang kedua. Maka tren penurunan kasus akan terjadi dua bulan setelah puncak kasus terjadi.

Comment