Karhutla di Kubu Raya Telan Satu Korban Jiwa, Bupati Muda Mahendrawan: Jadikan Peringatan dan Pelajaran

KalbarOnline, Kubu RayaBupati Kubu Raya Muda Mahendrawan bersama Kapolres AKBP Jerrold Kumontoy meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya yang menelan satu korban jiwa.

“Saya secara pribadi dan mewakili Pemkab Kubu Raya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada warga kita yang meninggal akibat kebakaran hutan dan lahan,” kata Muda Mahendrawan seperti dilansir KalbarOnline dari Antara Kalbar, Jumat, 4 Maret 2022.

Atas kejadian tersebut Bupati Muda meminta kepada warga khususnya yang memiliki lahan di tanah gambut untuk menjadikan peringatan dan pelajaran agar peristiwa tersebut tidak kembali terulang.

“Karena cuaca sedang panas saat ini, kami minta warga tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan api, sekecil apapun itu,” pinta Muda.

Muda menjelaskan, saat ini Kota Pontianak dan Kubu Raya sedang memasuki musim kering dengan intensitas hujan yang sangat rendah.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan bersama Kapolres Kubu Raya meninjau lokasi karhutla yang menelan satu korban jiwa
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan bersama Kapolres Kubu Raya meninjau lokasi karhutla yang menelan satu korban jiwa (Foto: Prokopim)

Olehkarenanya, Muda berharap agar masyarakat waspada untuk mengantisipasi karhutla di sekitar mereka.

Baca Juga :  Bupati Kubu Raya Akan Tingkatkan Infrastruktur di Wilayah Pesisir
Baca Juga :  Perubahan Iklim TC Joyce Landa Wilayah Kalbar

“Saya minta jangan membakar lahan dengan sengaja tanpa dijaga. Karena dengan kondisi kering seperti ini, api yang dibuat akan mudah menyebar,” kata Muda.

Seperti diberitakan sebelumnya, Seorang pria berusia 64 tahun ditemukan tewas di lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis malam, 3 Maret 2022.

Kapolres Kubu Raya AKBP Jerrold Kumontoy mengatakan, jasad pria itu ditemukan di lokasi lahan yang terbakar. Dari hasil identifikasi, korban merupakan warga Kota Pontianak, bernama Ahin. Dia diketahui rutin bercocok tanam dan merawat lahan yang dimilikinya itu sejak tahun 1997.

AKBP Jerrold mengungkapkan korban ditemukan oleh para warga yang mencari keberadaannya. Pencarian terhadap Ahin dilakukan setelah istri korban menghubungi warga setempat dan menanyakan keberadaan sang suami yang belum kembali ke rumah hingga malam hari dari kebun miliknya. Mendapati kabar itu, warga setempat kemudian berinisiatif mencari Ahin di titik lokasi kebun.

“Pak Ahin ini memiliki lahan hampir 1,6 hektar. Dalam proses pencarian, warga menemukan sepeda motor Pak Ahin,” kata AKBP Jerrold.

Setelah hampir satu jam mencari, akhirnya warga menemukan yang bersangkutan dengan kondisi telungkup dan sudah meningal dunia.

“Ditemukan dalam kondisi tidak mengenakan atasan, hanya mengenakan celana training dan sepatu boots,” kata AKBP Jerrold.

Mendapati informasi dari warga, Polres Kubu Raya langsung menerjunkan personel untuk mengevakuasi korban ke RS Bhayangkara untuk proses lebih lanjut.

Dari hasil penyelidikan Polisi, korban yang merupakan lansia ditambah memiliki riwayat penyakit, meninggal karena kelelahan. Terlebih lagi saat itu cuaca sedang panas terik. Ditambah lagi ada kebakaran di sekitar lahan kebunnya.

“Kemungkinan korban meninggal karena kepanasan dan mungkin sakit yang diderita, sehingga pingsan dan akhirnya meninggal dunia. Tapi kita tidak bisa menjelaskan secara rinci, karena pihak keluarga sendiri menolak untuk tidak diotopsi. Pihak keluarga telah menerima secara ikhlas,” kata Kapolres.

Namun dari hasil visum yang dilakukan pihaknya, terdapat 6 titik luka bakar di tubuh korban di antaranya di bagian wajah, tangan, punggung, kaki dan lainnya.

Comment