Merdeka dari Gelap, Dua Desa di Singkup Ketapang Kini Nikmati Listrik PLN

KalbarOnline, KetapangWarga di Desa Sukasari dan Tanah Hitam di Kecamatan Singkup, Kabupaten Ketapang kini merdeka dari gelap. Warga di sana sudah bisa menikmati penerangan dari listrik negara 24 jam.

Penggunaan listrik tersebut secara simbolis diresmikan dan dinyalakan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdrurrahman, General Manager (GM) PLN Kalbar Ari Dartomo, dan Wakil Bupati Ketapang Farhan, Sabtu malam, 26 Februari 2022.

“Alhamdulillah, listrik di desa kami sudah ada. Selama ini kami pakai genset, sebulan bisa memakan biaya sekitar satu juta lebih. Kalau sekarang palingan dua ratus ribu,” kata Abdurrohim Paryo, pengurus pondok pesantren tempat dinyalakannya listrik secara simbolis oleh Maman Abdurrahman.

Paryo yang juga tokoh masyarakat ini mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang sudah memperjuangkan hadirnya listrik di desa mereka. Karena hasil dari perjuangan menghadirkan listrik desa ini dianggap sangat meringankan beban masyarakat.

“Terima kasih banyak Pak Maman dan pohak lainnya. Dengan adanya listrik desa ini, sudah jelas meringankan beban masyarakat Desa Sukasari yang selama ini pembayaran untuk penerangan sangat gede. Sekarang palingan warga bayar dua ratusan ribu dari biasanya sejuta lebih,” katanya.

Baca Juga :  Peringati Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-74, WHW Gelar Donor Darah

Secara pribadi pun, kata Paryo, listrik desa ini benar-benar membantu meringankan beban pengurus pondok pesantren. Karena, selama ini pengelola menggratiskan para santri untuk belajar agama. Artinya, dengan adanya listrik desa ini, pengelola bisa jauh lebih hemat.

Usai meresmikan listrik desa ini, Maman Abdurrahman yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kalbar menitip pesan kepada warga agar bisa menggunakan listrik sesuai kebutuhan.

“Semoga dengan dinyalakannya listrik ini bisa betul-betul menjadi simbol kemajuan Desa Sukasari, Kecamatan Singkup,” kata Maman.

Maman Abdurrahman menerangkan, peresmian di Desa Sukasari ini untuk mewakili 80 desa di Kalbar yang turut mendapatkan jaringan listrik.

“Jadi, listrik ini memang menjadi bentuk kerinduan dan harapan masyarakat. Karena puluhan tahun mereka belum tersentuh listrik,” kata Maman.

Hadirnya listrik desa ini, kata Maman, merupakan hasil kolaborasi dan sinergitas bersama. Artinya, jika tidak dikerjakan bersama-sama, tidak akan mungkin dari yang biasanya setahun hanya 30 desa terpasang listrik, kini menjadi 80 desa per tahun.

“Sekarang setiap tahun 80 desa masuk listrik. Ini yang akan terus diperjuangkan. Karena masih ada kurang lebih 400 desa lagi di Kalbar yang harus diperjuangan mendapatkan listrik desa. Agar semua bisa merasakan keadilan sosial bagi masyarakat Indonesia,” kata Maman.

Baca Juga :  Puluhan Warga Menginap di Gedung DPRD Ketapang, Ada Apa?

Maman berharap, jika nantinya 400 desa itu teraliri listrik, masyarakat di sana bisa betul-betul merasakan bahagianya menjadi masyarakat Kalbar, bahagianya menjadi rakyat Indonesia.

“Mohon doanya, agar kami selalu sehat agara bisa terus berjuang. Karena listrik inikan sumber energi utama untuk meningkatkan perekonomian, untuk melaksanakan ibadah dan seluruh aktivitas sosial,” pungkas Maman.

GM PLN Kalbar Ari Dartomo menambahkan, PLN membangun jaringan listrik tegangan menengah (tiga kabel 20 kV) di dua desa Kecamatan Singkup sepanjang 9,5 kilometer. Begitu juga jaringan listrik tegangan ringan dipasang sepanjang hampir 9 kilometer. Selain itu, dipasang juga tiga gardu dengan kapasitas 300 KWh.

“Untuk biaya pembangunan di dua desa ini PLN mengalokasikan Rp4,2 miliar. Itu belum termasuk biaya yang tidak kelihatan,” kata Ari Dartomo.

Ari memohon kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga jaringan listrik yang sudah dipasang ini. Karena, kata dia, jaringan llistrik tegangan menengah

“Kalau ada dahan sawit yang melambai ditiup angin lalu kena kabel, maka listrik bisa mati. Karena sensitif sekali. Artinya apa, kita perlu memahami kondisi itu, maka jaringan harus bersih,” tutupnya.

Comment