Pemda dan Dekranasda Kapuas Hulu Bertekad Jadikan Penenun Pekerjaan yang Diandalkan

KalbarOnline, Kapuas HuluBupati Fransiskus Diaan dan Ketua Dekranasda Kapuas Hulu Angeline Fremalco mengunjungi tempat kerajinan tenun di Betang Dusun Sadap, Desa Menua Sadap, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu, 23 Februari 2022.

Kunjungan yang turut diikuti Ketua GOW Kapuas Hulu Ny. Via Octaria tersebut adalah agenda pembinaan dari Dekranasda Kapuas Hulu kepada perajin tenun di Desa Menua Sadap, Kecamatan Embaloh Hulu dan Desa Sungai Abau, Kecamatan Batang Lupar.

Tuai Rumah Betang Dusun Sadap, Moses mengatakan anak-anak muda di daerahnya banyak yang menekuni tenun.

“Pembimbingan itu dari para tokoh tenun, ada ibu Mala ada ibu Aya,” ujar Moses.

Kades Menua Sadap Embaloh Hulu Husin menuturkan, kerajinan tenun adalah warisan bagi masyarakat di desanya. Saat ini yang terkenal adalah tenun kebat sidan dan sungkit.

“Hanya saja untuk pemasaran tenun, kedepannya perlu dibantu, termasuk juga promosinya. Kami harap ada sentra perajin bisa dibangun di sini,” kata Husin.

Ketua Dekranasda Kapuas Hulu Angeline Fremalco memberikan apresiasinya kepada tokoh yang aktif melestarikan tenun. Seperti Margareta Mala dan Aya yang selalu mengenalkan tenun ke kaula muda. Terkait perajin tenun yang hadir saat ini ada dari Desa Menua Sadap dan Sungai Abau.

Baca Juga :  Bupati Fransiskus Diaan: Masalah Kesehatan Daerah Terpencil Terus Jadi Perhatian
Baca Juga :  Bupati Sis Minta BPD Jaga Kebersamaan dengan Pemerintah Desa

“Ini sangat kami apresiasi upaya pelestarian tenun. Sekarang yang eksis ada tenun sidan, ikat, pilin dan sungkit,” ujarnya.

Pemerintah dan Dekranasda kedepan akan terus bekerjasama dalam membina penenun. Dekranasda, tegas dia, ingin tenun Kapuas Hulu bisa dikenal di kancah nasional dan internasional.

“Supaya penenun ini bisa jadi pekerjaan yang diandalkan. Saya berharap ini bisa jadi sumber pendapatan keluarga dan mensejahterakan,” tegas Angeline.

Ia menilai tenun perlu pemasaran. Untuk itu perlu ada pelaku pasar yang paham baik secara lokal atau secara online.

“Sehingga penenun tidak pusing memikirkan jualnya ke mana. Pengembangan kedepan perlu dukungan anak muda untuk industri kreatif,” kata Ketua Komisi I DPRD Kalbar ini.

Selama ini, Dekranasda Kapuas Hulu sudah berikan pelatihan tenun agar produksinya bisa digunakan berbagai kalangan. Dekranasda juga mendorong agar tenun dibuat dari bahan tradisional tanpa pewarna buatan. Selain itu, pusat tenun seperti di Dusun Sadap, kedepannya harus bisa diangkat menjadi objek wisata.

“Lokasi ini tentu bisa jadi tempat wisata. Jadi wisatawan luar bisa melihat aktivitas tenun dan membeli produk tenun tersebut,” kata dia.

Sementara Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan banyak potensi Kapuas Hulu yang bisa dimanfaatkan untuk ditonjolkan dan dipromosikan keluar daerah. Baik dari sisi kerajinan tenun maupun wisata alam dan budayanya.

“Pemerintah daerah akan berupaya agar pengembangan berbagai sektor tersebut bisa maksimal,” kata Fransiskus Diaan.

Pemerintah bersama Dekranasda akan membina kerajinan masyarakat. Kemudian mengangkatnya untuk mensejahterakan masyarakat.

“Sebab itu kami selalu kunjungan ke lapangan, karena pertemuan seperti ini kami dapat mengetahui kebutuhan masyarakat. Kebutuhan yang ada akan diketahui dan dilakukan langkah yang bisa dilakukan sesuai kemampuan daerah,” pungkas Fransiskus Diaan.

Comment