Kapolresta Tegaskan Pertikaian Berdarah di Kampung Beting Pontianak Murni Kasus Pidana

KalbarOnline, PontianakKapolresta Pontianak Kombes Pol Andi Herindra memastikan bahwa pertikaian berdarah di Kampung Beting Pontianak murni merupakan kasus pidana. Hal itu disampaikan Kombes Pol Andi Herindra kepada wartawan di Mapolresta Pontianak, Senin, 7 Februari 2022.

“Ini murni pidana, tidak ada kaitan dengan SARA dan lain-lain,” tegas Andi Herindra.

Untuk itu pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tak terpancing lantaran selain telah mengamankan orang-orang yang terlibat dalam pertikaian, pihaknya juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), termasuk menemui para tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat.

“Kita imbau masyarakat bahwa kasus ini sudah ditangani Polisi. Jangan dikembangkan isunya di luar kasus pidana, seperti SARA dan lainnya. Saya imbau masyarakat bahwa ini murni pidana, tidak ada kaitan dengan SARA dan lain-lain,” tegas Kombes Pol Andi Herindra.

Baca Juga: Dua Kelompok Pemuda Terlibat Pertikaian di Kampung Beting Pontianak, Tiga Antaranya Luka Bacok

Kapolresta juga memastikan kondisi dan situasi di TKP saat ini sudah kondusif. Namun pihaknya masih menyiagakan personel di TKP.

“Dari pantauan kami, saya juga tadi pagi datang ke TKP, situasi kondusif baik di Siantan dan Beting,” kata Andi Herindra.

Baca Juga :  Edi: Jika Disebabkan Karna Limbah Usaha, Akan Kita Tindak Tegas

Disandera

Seperti diketahui, dua kelompok pemuda terlibat pertikaian dengan senjata tajam di Jalan Tanjung Pulau (Kampung Beting) tepatnya di kawasan Waterfront Pantai Kute, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Minggu malam, 6 Februari 2022. Peristiwa tersebut terekam video amatir warga dan beredar luas di media sosial.

Dari peristiwa tersebut, tiga orang dari masing-masing kelompok mengalami luka-luka bacok dan harus mendapat perawatan di rumah sakit. Hal inipun dibenarkan oleh Kapolresta Pontianak Kombes Pol Andi Herindra, Senin, 7 Februari 2022.

“Betul tadi malam telah terjadi perkelahian antara dua kelompok masyarakat. Kejadiannya di daerah Beting,” kata Andi Herindra.

Kejadian tersebut, kata dia, dipicu adanya informasi seorang warga Siantan yang disandera oleh warga Kampung Beting. Dari informasi tersebut, enam oknum warga Siantan, Kecamatan Pontianak Utara mendatangi Kampung Beting menggunakan speedboat dalam rangka menanyakan kebenaran informasi rekannya yang disandera itu.

Baca Juga: Polisi Amankan Empat Orang Terkait Pertikaian di Kampung Beting Pontianak, Dua Antaranya Calon Tersangka

“Dari kejadian itu terjadilah perkelahian yang mengakibatkan tiga orang luka, dua orang warga Beting, satu warga Siantan. Dua warga Beting saat ini sedang mendapat perawatan medis dan satu warga Siantan sudah membaik dan sedang kita periksa,” kata Kombes Pol Andi Herindra.

Baca Juga :  Resmi Beroperasi, PLTU Jungkat Hasilkan Daya Listrik 100 Megawatt

Andi Herindra pun memastikan bahwa dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa sebagaimana informasi yang beredar luas di masyarakat. Di mana ada informasi adanya korban jiwa dari peristiwa itu.

“Itu saya pastikan tidak ada,” tegasnya.

Pihaknya sampai saat ini masih terus mendalami motif penyerangan tersebut. Di mana, kata Kapolresta, ada juga informasi yang beredar bahwa peristiwa tersebut berkaitan dengan bisnis narkoba.

“Kita masih dalami. Karena orang-orang yang kita amankan ini masih dalam pemeriksaan. Sejauh ini memang ada dugaan ke sana (terkait bisnis narkoba) bahwa awal mula kejadian ini salah paham dari bisnis transaksi narkoba,” kata Andi Herindra.

Selain itu, pihaknya sudah mengamankan empat orang warga terkait peristiwa itu di antaranya R, SR, RS, dan FD berikut barang bukti berupa celurit. Keempatnya masih dalam pemeriksaan.

“Masih kita mintai keterangan, namun yang jelas ada dua orang yang bisa kita tetapkan sebagai tersangka. Tapi masih kita periksa,” kata dia.

Comment